Bisnis.com, JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia akan fokus memperkuat sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai strategi untuk menjaga perekonomian Indonesia tetap tumbuh ketika menghadapi ancaman resesi pada 2023.
Baca Juga
“Di sini kami bersama-sama mencari jalan strategi yang memastikan bahwa Indonesia akan aman dan Indonesia perekonomiannya akan maju ke depan,” papar Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin 2022, Jumat (2/12/2022).
Lebih lanjut, Arsjad mengatakan bahwa UMKM memiliki peran luar biasa terhadap perekonomian Indonesia, dengan kontribusi yang besar terhadap PDB nasional dan juga menjadi penyerap tenaga kerja terbesar di Indonesia,
Saat ini, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia yang jumlahnya mencapai 64,2 juta. Pada 2021, UMKM berkontribusi terhadap PDB sebesar 61,07 persen atau senilai Rp8.573,89 triliun. UMKM juga menyerap dan memberikan lapangan kerja bagi 97 persen dari total tenaga kerja yang ada atau sekitar 117 juta pekerja.
“Namun, saat ini UMKM masih memiliki berbagai tantangan dan harus kami hadapi bersama, ini lah menjadi fokus Kadin di 2023,” lanjut Arsjad.
Untuk itu, sejauh ini Kadin telah melakukan berbagai program kerja untuk membantu UMKM naik kelas yang sejalan dengan gerakan kemitraan inklusif. Kadin pun telah meluncurkan wikiwirausaha.id yang membantu UMKM untuk mendapatkan mitra, akses pasar, dan pembiayaan.
Pada Rapimnas 2022 Kadin mengambil tema 'Kadin Kuat, UMKM Kuat, Ekonomi Daerah dan Nasional Kuat, Indonesia Maju'.
Dalam Rapimnas kali ini, Kadin akan merumuskan road map atau peta jalan ekonomi, sebagai komitmen Kadin untuk membantu mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045.
Adapun, peta jalan yang dimaksud bagi perusahaan berbagai sektor dan skala usaha dalam implementasi strategi pembangunan untuk mencapai target menjadi ekonomi terbesar keempat dunia.
“Di dalamnya termasuk peta jalan mengenai setiap sektoral industri yang ada peta jalan teknologi, skill, net zero, dan pengentasan kemiskinan,” ujarnya.
Oleh karena itu, Arsjad mengharapkan lebih banyak inisiatif dan kerja sama dari seluruh stakeholders untuk mewujudkan Indonesia emas 2045.
“Saya berharap melalui Rapimnas ini seluruh jajaran pengurus Kadin Indonesia dapat menyatukan langkah dan tujuan menyusun program kerja yang konkret demi mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, Indonesia maju, Indonesia yang sejahtera,” tutup Arsjad.