Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bahlil Ancam Pangkas DAK, Jika Target Rp1.400 Triliun Tak Tercapai

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengingatkan soal target investasi Rp1.400 triliun harus tercapai pada 2023.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) Bahlil Lahadalia mengingatkan DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu) untuk tetap berusaha mencapai target investasi Rp1.400 triliun pada 2023 mendatang. 

Pasalnya, DPMPTSP merupakan garda terdepan untuk mengurus investor. Apalagi, Bahlil sudah secara langsung meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk menambah dana alokasi khusus atau DAK bagi DPMPTSP.

Hal tersebut disampaikan Bahlil dalam sambutannya pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi Tahun 2022, di Jakarta, Rabu (30/11/2022).

“Jangan lagi marah-marah ya. Target investasi harus Rp1.400 triliun, kalau tidak kita turunkan DAK kalian,” kata Bahlil, Rabu (30/11/2022).

Pada kesempatan yang sama, Bahlil mewakili DPMPTSP mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi dan Menkeu Sri Mulyani lantaran dua tahun terakhir DPMPTSP mendapatkan dana alokasi khusus.

Adapun permintaan untuk menambah DAK bagi DPMPTSP diharapkan bisa memacu semangat DPMPTSP untuk mencapai target investasi yang akhirnya berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Apalagi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan investasi sebesar Rp1.400 triliun pada 2023.

“Ini sejalan dengan arahan Bu Menkeu. Katanya, ‘Kalau pertumbuhan ekonomi di atas 5,3 persen Pak, pertumbuhan investasi kita harus 6 persen sekarang baru 5 persen.’ Bu, 6 persen akan ditambah lagi kalau DAK ditambah lagi. Pasti mereka kerja akan tambah semangat,” ujar Bahlil. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), konsumsi rumah tangga dan investasi atau PMTB (pembentukan modal tetap bruto) menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2022.

Tercatat, konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 5,39 persen secara tahunan dan investasi tumbuh 4,96 persen. Sementara, porsinya terhadap PDB masing-masing sebesar 50,38 persen dan 28,55 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper