Bisnis.com, JAKARTA- PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II memfokuskan untuk mengembangkan sebanyak tiga bandara berstatus internasional menjadi hub umrah dan haji.
Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan pihaknya menata ulang bandara berstatus internasional untuk hub umrah dan haji. Dia memaparkan sebelumnya bandara hub umrah dan haji berada di lima bandara yakni Bandara Selatan Iskandar Muda di Aceh, Bandara Sultan Mahmud Badarudin di Palembang, Bandara Internasional Minangkabau di Padang, Bandara Kualanamu di Medan, dan terakhir adalah Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta.bapabila ditambah Bandara Kertajati akan menjadi 6 bandara.
Menurut Awaluddin, jumlah bandara tersebut terlampau banyak dan tidak efisien untuk pengaturan pola pergerakan. Alhasil, AP II mengerucutkannya menjadi sebanyak tiga bandara yakni Bandara Kertajati di Jawa Barat, Bandara Kualanamu di Medan, dan di Bandara Soekarno - Hatta di Jakarta
"Jadi kami sedang menata ulang, bandara yang punya status internasional supaya lebih efisien. Kami pun membuat konsep hum umrah dan haji di Bandara AP II menjadi 3, yakni Kualanamu, Kertajati, dan Soetta," ujarnya, Jumat (25/11/2022).
Dengan berfokus kepada tiga bandara tersebut, Awaluddin berharap pada haji tahun depan, Bandara Kertajati paling tidak dapat dimanfaatkan sebagai bandara embarkasi dari provinsi Jawa Barat. Saat ini, tuturnya, setidaknya ada 4 provinsi di sekitar DKI Jakarta yang berangkat melalui Bandara Soekarno-Hatta.
"Karena tingginya beban handling di Soetta, bukan tanpa risiko misal keterlambatan, belum lagi ketidak nyamanan karena begitu padatnya," jelasnya.
Baca Juga
Untuk merealisasikannya, dia pun berharap, komitmen dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengaktifkan Tol Cisumdawu. Dia meyakini apabila Jalan Tol Cisumdawu tersambung penuh pada akhir tahun ini, penerbangan komersial reguler juga bisa mulai dioperasikan di Bandara Kertajati.
Tak hanya itu, perseroan juga telah menyiapkan skenario agar bandara Kertajati masuk ke dalam bandara multisistem bergabung bersama dengan bandara lainnya yang dioperasikan di bawah AP II yakni Bandara Husein Sastranegara, Bandara Halim Perdanakusuma dan Bandara Soetta. Menyusul setelahnya adalah bandara Pondok Cabe.
"Nanti insyallah menyusul Pondok Cabe karena kan sudah MoU sama kita. Kalau Soetta, Halim, Kertajati l, Husein, termasuk Pondok Cabe terintegrasi jadi konsep multi airport sistem itu yang kita siapkan," tekannya.
Adapun, Bandar Udara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, kini telah beroperasi khususnya melayani keberangkatan umrah.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan bandara tersebut khusus untuk penerbangan pesawat jet setelah melayani penerbangan umrah.
Dia mengatakan hal tersebut bakal diterapkan ketika jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) selesai pada akhir Desember 2022 atau awal Januari 2023. Seperti diketahui, tol itu diharapkan bisa meningkatkan aksesibilitas ke Bandara Kertajati.
"Dalam planning kami, [tol] Cisumdawu itu akan selesai pada Desember [2022] atau awal Januari [2023]. Pada saat itu, ada pembagian Kertajati untuk jet, sementara Bandung [Husein Sastranegara] itu untuk propeller," terangnya di Gedung DPR Jakarta, Kamis (24/11/2022).
Seperti diketahui, Bandara Kertajati kini sudah resmi melepas penerbangan umrah secara perdana pekan lalu, Minggu (20/11/2022). Sebelumnya, rencana tersebut sempat molor dari target awal yakni 7 November 2022.
Terbaru, Lion Air Group akhirnya bakal melayani penerbangan internasional untuk umroh yang dijadwalkan mulai 26 November 2022 dari Bandar Udara Internasional Jawa Barat Kertajati di Kabupaten Majalengka (KJT) tujuan Bandar Udara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah, Arab Saudi (MED).
Corporate Communication Strategic Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro menjelaskan Lion Air telah memenuhi dan menjalankan ketentuan operasional menurut masing-masing negara serta aturan internasional. Penerbangan ini terlaksana setelah Lion Air memenuhi semua kualifikasi dan persyaratan dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dan otoritas penerbangan sipil Arab Saudi atau General Authority of Civil Aviation (GACA) termasuk audit keselamatan dan keamanan.
"Hal ini diharapkan mempermudah masyarakat untuk menunaikan umroh khususnya bagi masyarakat yang ada di wilayah Jawa Barat," ujarnya melalui keterangan resmi, Jumat (25/11/2022).
Selain itu juga untuk mempercepat pemulihan industri penerbangan.Mendukung konsep penerbangan terpadu (aero city) dan konektivitas penerbangan.Jenis pesawat tersebut mampu melayani non-stop yang membutuhkan waktu tempuh hingga lebih dari 12 jam, sehingga sangat tepat untuk mendukung penerbangan ibadah umroh dari BIJB Kertajati Majalengka.