Bisnis.colm, JAKARTA - Zoom Video Communications Inc. mencatatkan pertumbuhan penjualan kuartalan paling lambat dan memangkas proyeksi pendapatan pada 2022.
Dilansir Bloomberg pada Selasa (22/11/2022) pengembang aplikasi konferensi video ini mencatatkan pendapatan US$1,1 miliar pada kuartal III/2022, naik 5 persen year-on-year. Pendapatan meningkat 5 persen menjadi $1,1 miliar. Untuk setahun penuh, Zoom memangkas perkiraan pendapatan menjadi US$4,38 miliar dari proyeksi Agustus sebesar US$4,4 miliar.
Chief Financial Officer Zoom Kelly Steckelberg Proyeksi mengatakan penjualan setahun penuh mengasumsikan bahwa bisnis perusahaan Zoom akan tumbuh lebih dari 20 persen sementara pendapatan dari konsumen online dan pelanggan bisnis kecil akan diperkirakan turun sekitar 8 persen.
Sebagai tanda bisnis perusahaan tetap stabil, Zoom melaporkan laba kuartalan yang melebihi perkiraan Wall Street dan menaikkan proyeksi laba setahun penuh.
Sementara itu, laba kuartal ketiga mencapai US$1,07 per saham, di atas proyeksi rata-rata analis sebesar US$0,83 per saham. Zoom memperkirakan laba setahun penuh mencapai US$3,94 per saham, naik dari proyeksi pada Agustus sebesar US$3,69 per saham.
Zoom, yang mencatat pertumbuhan pengguna yang signifikan selama puncak pandemi, berjuang untuk membalikkan perlambatan pertumbuhan layanan komunikasi videonya dengan memperluas layanan untuk korporat.
Baca Juga
Pada konferensi pengguna tahunan awal bulan ini, Zoom meluncurkan layanan email dan kalender, yang diharapkan akan membuat lebih banyak pekerja tetap menggunakan platform tersebut.
Chief Executive Officer Zoom Eric Yuan mengatakan perusahaan mendorong pendapatan di atas proyeksi dengan momentum berkelanjutan di perusahaan.
“Tetapi perusahaan terus dipengaruhi oleh fluktuasi mata uang,” ungkapnya dalam sebuah pernyataan.
Analis Citigroup Inc. Tyler Radke skeptis bahwa pertumbuhan perusahaan akan kembali dalam waktu dekat.
“Meskipun ada kenaikan pendapatan, indikator utama menunjukkan tanda-tanda penurunan bertahap,” tulisnya setelah rilis kinerja Zoom.
Pada periode yang berakhir 31 Oktober, Zoom mengatakan memiliki 209.300 pelanggan bisnis, , naik 14 persen dari tahun sebelumnya. Analis memproyeksikan Zoom akan mencatatkan 210.105 pelanggan bisnis pada tahun ini.