Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menegaskan biaya bahan bakar serta perawatan kendaraan listrik jauh lebih murah ketimbang kendaraan berbasis bahan bakar fosil.
“Misalnya, Pertalite dengan harga Rp10.000, tetapi jika diganti dengan motor listrik hanya memerlukan daya listrik 1 kilowatt hour [kWh] yang harganya Rp1.600. Jangan lupa juga motor BBM setiap tahun harus ganti oli itu kurang lebih Rp2 juta sampai Rp2,5 juta per tahun, dengan motor listrik hal itu tidak ada lagi," kata Arifin seperti dikutip dari siaran pers, Senin (21/11/2022).
Selain penghematan, Arifin menambahkan, keuntungan lain penggunaan kendaraan listrik adalah penurunan emisi karbon dioksida (CO2) yang tentunya sejalan dengan target net zero emission (NZE) pada 2060.
"Jika 140 juta unit seluruh kendaraannya diganti dengan listrik, maka kita dapat mengurangi emisi 100 juta ton CO2 tiap tahun. Target kita 2060 emisi kita bisa nol, kita bisa pakai semua potensi energi baru yang ada di seluruh Indonesia," kata Arifin.
Arifin meyakini program motor listrik ini akan menimbulkan efek berganda di sektor lainnya, seperti manufaktur hingga pertumbuhan bengkel-bengkel motor listrik.
"Saya yakin, kalau kegiatan ini bisa jalan, kegiatan ekonomi juga akan meningkat, mulai dari bengkel, manufacturing pabrik-pabrik yang membuat komponen motor listrik akan bergerak semua dan ini produksi Indonesia," tuturnya.
Baca Juga
Adapun, Arifin bersama dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Kepala Staf Kepresidenan Indonesia Moeldoko melakukan konvoi mengendarai motor listrik di acara Electric Vehicle Funday di Jakarta, Minggu (20/11/2022).
Acara ini merupakan bagian dari sosialisasi penggunaan motor listrik kepada masyarakat yang akan dilaksanakan dalam 4 minggu ke depan bersamaan dengan kegiatan Car Free Day (CFD).
Kepala Staf Kantor Kepresidenan Moeldoko mengatakan, terbitnya Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 2022 yang mengharuskan secara periodik untuk mengganti kendaraan-kendaraan yang ada, di pemerintahan pusat atau daerah maupun TNI atau Polri, menjadi kendaraan listrik merupakan sebuah tantangan dan peluang.
"Tantangan bagi pemerintah karena harus mengadakan sejumlah barang untuk memenuhi kebutuhan di instansinya. Ini juga peluang bagi pengusaha, mestinya harus diambil karena mencari demand itu susah, tetapi sekarang justru suplainya yang tidak mencukupi," kata Moeldoko.
Sebagai informasi, penggunaan mobil listrik akan menghemat biaya bahan bakar dan perawatan sebesar Rp17,62 juta per tahun. Manfaat bagi pemerintah untuk 1 juta mobil listrik, menekan impor BBM 1,5 juta kiloliter, menyelamatkan devisa sebesar Rp13,02 triliun, penurunan emisi CO2 3,21 juta ton/tahun, dan peningkatan konsumsi listrik 2,2 TWh/tahun.
Sementara itu, untuk pengguna motor listrik konversi dan baru akan dapat menghemat biaya BBM sebesar Rp2,68 juta per tahun. Manfaat bagi pemerintah untuk 900.000 unit motor pada 2025 adalah menekan BBM 0,32 juta kiloliter/tahun, menekan kompensasi Pertalite Rp0,48 triliun per tahun, penurunan emisi CO2 Rp0,61 juta ton per tahun, dan peningkatan konsumsi listrik 0,38 TWh per tahun.