Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OYO Sudah Layani 13 Juta Pelanggan di Indonesia, Ini Strateginya

OYO telah melayani 13 juta pelanggan di Indonesia sejak beroperasi empat tahun silam.
OYO Indonesia. (ANTARA/HO)
OYO Indonesia. (ANTARA/HO)

Bisnis.com, JAKARTA - OYO mencatatkan pertumbuhan bisnis yang positif sebesar 15 kali lipat dan menarik lebih dari 13 juta pelanggan di Indonesia.

Country Head OYO Indonesia Agus Hartono Wijaya mengatakan perusahaan telah resmi beroperasi selama empat tahun di Indonesia. OYO telah memiliki lebih dari 3.400 properti dan 48.000 kamar di lebih dari 160 kota seluruh Indonesia hingga Oktober 2022.

"Capaian tersebut didukung oleh dua hal utama, yaitu adopsi layanan berbasis digital baik bagi pelanggan maupun mitra bisnis, serta kolaborasi dengan mitra penginapan untuk bersama-sama melewati tantangan industri," ujar Agus dalam keterangan resmi, Rabu (9/11/2022)

Dia menuturkan telah menghadapi berbagai tantangan, khususnya di awal masa pandemi kemarin. Namun, OYO tetap optimis dan terus bergerak agar dapat bertahan dan menjadi pemimpin industri perhotelan di Indonesia dengan menghadirkan berbagai inisiatif.

Agus telah menyiapkan tiga strategi untuk menavigasi momentum pemulihan industri pariwisata dan perhotelan pascapandemi serta memperkuat kembali fundamental bisnis OYO akibat dampak pandemi.

Pertama, memaksimalkan potensi pasar lokal. Adanya minat masyarakat Indonesia untuk berwisata semakin meningkat seiring dengan tren pariwisata saat ini, memberikan potensi bagi OYO untuk meningkatkan hunian dan memperluas jangkauan pasar lokal.

"Oleh karena itu, OYO mendorong para mitra bisnis penginapan untuk melakukan pemasaran melalui berbagai saluran digital aplikasi OYO, Agen Perjalanan Online (OTA), standarisasi fasilitas dan layanan mitra bisnis, serta memperkuat integrasi teknologi ke dalam manajemen operasional," jelas Agus.

Kedua, gencar inovasi berdasarkan kebutuhan pasar. Melalui teknologi imersif, OYO akan memberikan pengalaman dengan nilai tambah bagi pelanggan dari awal pemesanan kamar hingga pelanggan meninggalkan penginapan.

Ketiga, memperkuat kolaborasi dengan stakeholder industri pariwisata dan perhotelan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Khadijah Shahnaz
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper