Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PHK 7.500 Karyawan, Twitter Tutup Kantor Sementara

Pihak Twitter memutuskan untuk menutup sementara kantornya setelah melakukan PHK.
Logo Twitter. /Reuters-Kacper Pempel
Logo Twitter. /Reuters-Kacper Pempel

Bisnis.com, JAKARTA – Twitter memutuskan untuk menutup sementara kantornya sejak 4 November setelah melakukan PHK kepada separuh karyawannya, atau sebanyak 7.500 orang.

Mengutip dari The Verge, Twitter menyampaikan bahwa kantor dan Birdhouse miliknya akan tutup dan diberhentikan sementara dan akan mulai kembali beroperasi pada Senin, 7 November 2022.

“Kami tahu Anda mungkin memiliki sejumlah pertanyaan dan kami akan memiliki lebih banyak informasi untuk dibagikan minggu depan. Sementara itu, harap diperhatikan bahwa hingga hari Senin, Birdhouse untuk sementara offline, gedung kantor kami tutup sementara dan semua badge access untuk sementara dihentikan. Kantor akan dibuka kembali pada hari Senin, 7 November,” tulis email yang diterima karyawan Twitter dikutip dari The Verge, Sabtu (5/11/2022).

Satu pekan setelah Elon Musk mengakuisisi Twitter, Inc. pada 28 Oktober 2022, dirinya memutuskan untuk mengurangi jumlah tenaga kerja Twitter di seluruh dunia.

The Verge mengatakan bahwa Elon Musk berharap dalam waktu dekat dapat menyampaikan kepada semua orang terkait visinya setelah mengakuisisi Twitter.

Padahal, dilansir dari Bloomberg pada Kamis (27/10/2022), sumber yang mengetahui persoalan ini menyebut bahwa Elon Musk menyatakan dirinya tidak akan memangkas sekitar 5.500 orang saat sudah sah memiliki perusahaan.

Adapun, saham Twitter melonjak karena berita dan diperdagangkan setinggi US$53,18, mendekati harga akuisisi Musk US$54,20.

Sebelumnya, Musk mengatakan akan menyediakan US$46,5 miliar dalam bentuk ekuitas dan utang untuk membeli atau mengakuisisi Twitter.

Sementara itu Musk melalui akun Twitter pribadinya menyampaikan bahwa pada hari ini, pendapatan Twitter mengalami penurunan.

“Twitter mengalami penurunan pendapatan yang besar, karena kelompok aktivis menekan pengiklan, meskipun tidak ada yang berubah dengan moderasi konten dan kami melakukan segala yang kami bisa untuk menenangkan para aktivis. Sangat kacau! Mereka mencoba untuk menghancurkan kebebasan berbicara di Amerika,” cuitnya, Sabtu (5/11/2022).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper