Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Sentral Inggris Naikkan Suku Bunga Acuan, 2,2 Juta Orang Terdampak

Kenaikan suku bunga acuan Inggris sebesar 75 basis poin merupakan yang paling agresif sejak 33 tahun terakhir.
Bank of England. /e-architect.co.uk
Bank of England. /e-architect.co.uk

Bisnis.com, JAKARTA - Bank of England (BOE) menaikkan suku bunga acuan sebesar sebesar 75 basis poin menjadi 3 persen, level tertinggi sejak 14 tahun. Kenaikan 75 basis poin juga merupakan yang paling agresif sejak 33 tahun terakhir.

BOE juga memperkirakan bahwa Inggris telah masuk ke dalam resesi pada kuartal III/2022 karena pendapatan rumah tangga tertekan oleh harga energi dan barang global yang lebih tinggi. Apakah kenaikan suku bunga berpengaruh pada pembayaran hipotek?

Dilansir dari The Guardian pada Jumat (4/11/2022), kenaikan suku bunga ini akan berdampak kepada sekitar 2,2 juta orang dengan bunga hipotek pada tingkat variabel, seiring dengan biaya lain meningkat.

Saat ini masih banyak orang yang merasa wajar membayar ratusan pound dalam setahun. Namun, bagi beberapa orang dengan pinjaman yang lebih besar harus membayar ribuan pound.

Sekitar setengah dari 2,2 juta itu berada pada kesepakatan tingkat pembayaran. Namun, setengah lainnya membayar tingkat variabel standar pemberi pinjaman mereka (SVR).

Adapu sekitar 6,3 juta hipotek di Inggris (tiga perempat dari total) adalah pinjaman rumah dengan suku bunga tetap. 

Sebelumnya BOE memperingatkan bahwa ekonomi Inggris telah jatuh ke dalam resesi dan baru akan pulih dua tahun mendatang.

Dilansir dari The Guardian pada Kamis (3/11/2022), bank sentral Inggris ini mengatakan Inggris telah masuk ke dalam resesi pada kuartal III/2022 karena tertekannya pendapatan rumah tangga.

BOE memperingatkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) akan terus turun sepanjang tahun 2023 dan bahkan pada paruh pertama tahun 2024 karena harga energi yang tinggi dan kondisi keuangan yang lebih ketat membebani pengeluaran.

“Proyeksi terbaru MPC menggambarkan prospek ekonomi Inggris yang sangat menantang. Diperkirakan akan berada dalam resesi untuk waktu yang lama dan inflasi akan tetap tinggi di atas 10 persen dalam waktu dekat,” demikian menurut pernyataan BOE seperti dilansir The Guardian.

Pengangguran diperkirakan akan meningkat hingga mendekati 6,5 persen pada akhir 2025 dari level 3,5 persen saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper