Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Rusia Vladimir Putin akan mempertimbangkan untuk kembali melanjutkan kesepakatan ekspor biji-bijian dari Ukraina, dengan syarat mendapatkan jaminan nyata dari Ukraina.
Niat tersebut disampaikan Putin dalam percakapan telepon dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Selasa (1/11/2022). Percakapan ini dilakukan menyusul penangguhan Rusia atas partisipasinya dalam kesepakatan Laut Hitam karena serangan pesawat tak berawak terhadap armada Rusia di Krimea yang dituduhkan kepada Ukraina.
Kyiv belum mengaku bertanggung jawab dan telah membantah menggunakan jalur pengiriman tersebut untuk tujuan militer.
“Rusia menantikan jaminan nyata dari Kyiv mengenai ketaatan yang terhadap perjanjian Istanbul, khususnya soal tidak menggunakan koridor kemanusiaan untuk tujuan militer”, menurut sebuah pernyataan dari Kremlin seperti dilansir Aljazeera, Rabu (2/11/2022).
Kesepakatan ekspor biji-bijian antara Rusia dan Ukraina ditengahi oleh Turki dan PBB pada bulan Juli untuk meredakan krisis pangan dunia yang sebagian disebabkan oleh invasi Moskow ke Ukraina. Kesepakatan Laut Hitam ini sebetulnya akan akan berakhir pada 19 November.
Kremlin mengatakan berlanjutnya kesepakatan dapat dipertimbangkan jika proses penyelidikan atas dugaan serangan pesawat tak berawak di pelabuhan angkatan laut Krimea Sevastopol selesai.
Baca Juga
Rusia menginginkan penyelidikan terperinci tentang keadaan insiden ini, dan juga setelah menerima jaminan nyata dari Kyiv tentang kepatuhan yang ketat terhadap perjanjian Istanbul, khususnya tentang tidak digunakannya koridor kemanusiaan untuk tujuan militer.
“Hanya setelah (penyelidikan) itu Rusia mungkin akan mempertimbangkan pertanyaan mengenai keberlanjutan kesepakatan,” demikian pernyataan Kremlin.
Kremlin juga mengatakan bahwa Putin telah mengingatkan Erdogan mengenai konsekuensi kegagalan untuk memenuhi bagian kedua dari perjanjian untuk membuka blokir ekspor produk pertanian dan pupuk Rusia ke pasar dunia.
Meskipun barang komoditas ini tidak dikenakan sanksi Barat sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina, produsen Rusia telah kehilangan akses ke pelabuhan Laut Baltik yang telah mereka gunakan untuk ekspor, termasuk saluran pipa yang membawa amonia ke pelabuhan Laut Hitam Ukraina di Pivdennyi.
Dalam pembacaan telepon pada hari Selasa, kepresidenan Turki mengatakan Erdogan telah mengatakan kepada Putin bahwa dia yakin kerja sama yang berorientasi pada solusi akan dibentuk dalam masalah ini.