Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusia Setop Kesepakatan, Turki Tetap Berkomitmen Bantu Ekspor Gandum Ukraina

Rusia menghentikan kesepakatan ekspor biji-bijian Ukraina menyusul serangan pesawat tak berawak terhadap armada angkatan lautnya di perairan Krimea.
Kapal kargo berbendera Sierra Leone, Razoni membawa gandum dan biji-bijian Ukraina dari pelabuhan Odesa, kata Kementerian Pertahanan Turki, Senin (1/8/2022)./Istimewa
Kapal kargo berbendera Sierra Leone, Razoni membawa gandum dan biji-bijian Ukraina dari pelabuhan Odesa, kata Kementerian Pertahanan Turki, Senin (1/8/2022)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Turki berkomitmen untuk terus berupaya memfasilitasi ekspor gandum Ukraina meskipun Rusia menghentikan partisipasinya dalam kesepakatan ekspor.

Rusia menghentikan kesepakatan yang ditengahi oleh Turki dan PBB tersebut menyusul serangan pesawat tak berawak terhadap armada angkatan lautnya di perairan Krimea. Rusia menuduh bahwa salah satu pesawat tak berawak itu mungkin berasal dari kapal gandum yang merupakan bagian dari kesepakatan tersebut.

Terlepas dari keputusan Moskow, kapal kargo dari Ukraina tetap berlayar membawa 354.500 ton gandum pada Senin (31/10/2022). Jumlah ini merupakan pengiriman harian terbesar sejak program dimulai pada Agustus.

“Bahkan jika Rusia ragu-ragu karena tidak menerima manfaat yang sama, kami akan melanjutkan upaya kami dengan tegas untuk melayani kemanusiaan,” kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan seperti dilansir Aljazeera, Selasa (1/11/2022).

Sementara itu, Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mendorong Rusia mengevaluasi kembali penangguhan partisipasi kesepakatan tersebut.

Dalam panggilan telepon dengan Menhan Rusia Sergey Shoigu, Akar mengatakan kelanjutan kesepakatan ekspor tersebut sangat penting. Dia menambahkan bahwa kesepakatan ini harus dipisahkan dari konflik di Ukraina.

Koordinator PBB untuk kesepakatan ekspor biji-bijian mengatakan kapal kargo sipil tidak akan pernah menjadi target militer. “Makanan harus dikirimkan,” ujarnya.

Risiko Ekspor

Rusia melarang kapal kargo melewati koridor keamanan Laut Hitam dan meminta  Ukraina memenuhi kewajiban untuk tidak menggunakan rute ini untuk tujuan militer.

“Pergerakan kapal di sepanjang koridor keamanan tidak dapat diterima, karena kepemimpinan Ukraina dan komando Angkatan Bersenjata Ukraina menggunakannya untuk melakukan operasi militer melawan Federasi Rusia,” kata kementerian pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan.

Rusia juga menekankan bahwa Moskow tidak menarik diri dari kesepakatan tetapi hanya menangguhkannya.

Kementerian tidak mengatakan apa yang akan dilakukan Rusia jika kapal terus berlayar di rute tersebut.

Ukraina tidak membenarkan atau membantah melakukan serangan terhadap pangkalan Armada Laut Hitam Rusia di Krimea, tetapi mengatakan angkatan laut Rusia adalah target militer yang sah.

Kesepakatan ekspor biji-bijian ini telah mengurai krisis pangan global sejak dibuka tiga bulan lalu. Ukraina telah mengirimkan lebih dari 9 juta ton biji-bijian dan bahan makanan lainnya, dan harga jagung dan gandum telah turun dari level tertinggi pada pada awal tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper