Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Siapkan Penawaran Kavling untuk Investor di IKN

Pemerintah tengah menyiapkan kavling-kavling untuk ditawarkan kepada investor dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau pembangunan infrastruktur kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur pada Selasa (25/10/2022)./Istimewa
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau pembangunan infrastruktur kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur pada Selasa (25/10/2022)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah tengah menyiapkan kavling-kavling untuk ditawarkan kepada investor dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Kepala Otorita IKN Nusantara Bambang Susantono menjelaskan hal tersebut dipersiapakan selain pembangunan fisik yang telah berjalan di IKN.

"Jadi kita mulai buat kavling-kavling harus ada jalannya, kemudian kita bikin kavlingnya, kemudian itu semua bisa siap nanti investor lihat oh saya mau di mana sih, kita harus bisa mampu untuk perlihatkan itu," katanya di Jakarta, Rabu (2/11/2022).

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan bahwa ada peningkatan kebutuhan anggaran pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebesar Rp15 triliun dari rencana awal.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan kebutuhan anggaran tersebut disebabkan adanya perluasan pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) ke wilayah 1B dan 1C.

"2022-2024 Rp43 triliun, 1B dan 1C akan tambahan Rp15 triliun akan ada 2 jalan produksi supaya nanti kuartal I/2023 presiden sudah ke sana ada investor,

Basuki menjelaskan pemerintah telah menyediakan kavling-kavling untuk fasilitas yang akan dibangun oleh para investor.

Kavling tersebut akan menentukan lokasi di mana akan dibangun rumah sakit, sekolah, dan fasilitas penunjang lainnya oleh investor.

"Sekarang di KIPP ada kavling-kavling, Kemenko ini, Kemenko ini, Mabes TNI, ini Kementerian Keuangan, Setneg, Kementerian Keuangan sudah ada, ini akan dilebarkan ke 1B, 1C untuk yang komersial," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper