Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terungkap! Ini 5 Negara Pemberi Utang Terbesar untuk Indonesia

Tercatat ada 5 negara yang memberikan pinjaman terbesar untuk Indonesia pada Agustus 2022. Ini daftarnya!
Ilustrasi utang luar negeri Indonesia/Bisnis - Himawan L Nugraharn
Ilustrasi utang luar negeri Indonesia/Bisnis - Himawan L Nugraharn

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) mencatat Utang luar negeri (ULN) Indonesia per akhir Agustus 2022 tercatat sebesar US$397,4 miliar. Jumlah tersebut turun jika dibandingkan dengan posisi pada bulan sebelumnya yang mencapai US$400,2 miliar.

Secara tahunan, posisi ULN pada Agustus 2022 tersebut terkontraksi sebesar 6,5 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), melanjutkan tren kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 4,1 persen yoy.

Jika dirincikan, posisi ULN Pemerintah pada Agustus 2022 tercatat sebesar US$184,9 miliar, lebih rendah dari posisi bulan sebelumnya sebesar US$185,6 miliar atau terkontraksi 10,9 persen secara tahunan. 

Sementara itu, posisi ULN swasta pada Agustus 2022 tercatat sebesar US$204,1 miliar, menurun dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya sebesar US$206,1 miliar atau terkontraksi sebesar 2 persen secara tahunan.

5 Negara Pemberi Utang Terbesar untuk Indonesia Per Agustus 2022

Berdasarkan data Statistik ULN BI, tercatat negara yang memberikan pinjaman terbesar untuk Indonesia pada Agustus 2022, yaitu Singapura mencapai US$59,54 miliar.

Negara kedua pemberi pinjaman terbesar, yaitu Amerika Serikat (AS), yaitu sebesar US$33,52 miliar.

Lebih lanjut, negara pemberi pinjaman terbesar diikuti oleh Jepang, China, dan Hongkong, yang masing-masingnya mencapai US$24,33 miliar, US$21,04 miliar, dan US$16,82 miliar.

Sebelumnya, Direktur Departemen Komunikasi BI Junanto Herdiawan menyampaikan bahwa struktur ULN Indonesia hingga Agustus 2022 ini tetap sehat, yang didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. 

“ULN Indonesia pada bulan Agustus 2022 tetap terkendali, tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap PDB yang tetap terjaga di kisaran 30,4 persen, menurun dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 30,7 persen” kata dia.

Selain itu, struktur ULN Indonesia yang tetap sehat ditunjukkan oleh ULN yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 87,1 persen dari total ULN. 

Junanto menambahkan dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, BI dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. 

“Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional, dengan meminimalisasi risiko yang dapat mempengaruhi stabilitas perekonomian,” imbuhnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper