Bisnis.com, JAKARTA - Presiden China Xi Jinping kembali terpilih untuk memimpin negara ekonomi terbesar kedua di dunia itu dinilai memberikan dampak positif terhadap Indonesia, terutama dalam hal investasi.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, hubungan antar kedua negara akan semakin baik, apalagi Presiden Xi Jinping dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki hubungan komunikasi yang sangat baik.
“Menurut saya adalah sebuah hal yang positif dan Xi Jinping kalau terpilih lagi InsyaAllah akan tambah baik lagi sama pemerintah Indonesia. Selama ini hubungan [China-Indonesia] baik-baik aja,” kata Bahlil dalam konferensi pers Realisasi Investasi Triwulan III/2022 di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta Selatan, Senin (24/10/2022).
Terkait pengaruhnya terhadap investasi Indonesia, mantan Ketua HIPMI itu berharap kedua negara dapat menggarap investasi yang mendatangkan keuntungan bagi kedua belah pihak. Tidak hanya saling menguntungkan, dia juga berharap kerja sama tersebut juga dapat membantu perekonomian keduanya tumbuh dengan baik secara bersama-sama.
“Karena itu saya percaya, bahwa InsyaAllah, investasi China ke Indonesia itu semakin hari semakin bertambah dalam konteks yang saling menguntungkan,” ujarnya.
Terkait investasi, selama 5 tahun terakhir, China selalu masuk ke dalam 5 besar negara asal penanaman modal asing (PMA).
Baca Juga
Pada 2017 dan 2018, China tercatat berada di posisi ketiga dengan kontribusi masing-masing sebesar US$3,4 miliar dan US$2,4 miliar.
Kemudian pada 2019 dan 2020, China naik ke posisi kedua dengan nilai investasi masing-masing sebesar US$4,7 miliar dan US$4,8 miliar.
Di 2021, China turun kembali di posisi ketiga dengan kontribusi sebesar US$3,2 miliar, dan sepanjang Januari-September 2022, China tercatat berada di posisi kedua dengan kontribusi sebesar US$5,2 miliar.
Bahkan investasi China di Indonesia diramal akan menjadi yang terbesar dalam 2 tahun ke depan.
Hal ini disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam wawancara eksklusif dengan presenter China Media Group (CMG) Zou Yun. Wawancara yang ditayangkan Jumat pekan lalu itu kemudian viral di sejumlah media sosial China.
Pantauan Kantor Berita Antara, Senin (17/10/2022), potongan-potongan video tersebut juga ditayangkan oleh dua kanal CMG, yakni CCTV 13 dan CGTN. Selanjutnya beberapa pemilik akun seperti Kuaishou, Duoying, dan Sina Weibo memotong wawancara eksklusif berdurasi 30 menit tersebut menjadi beberapa bagian.
"RRT [China] dan Indonesia, dua negara besar dan potensi kerja samanya sangat besar. Saya optimis kerja sama ekonomi dengan RRT semakin membaik, semakin meningkat, semakin besar lagi, dan kita sudah saling memahami dan saling mengerti apa yang dibutuhkan dan apa yang tidak dibutuhkan," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, China saat ini menduduki peringkat kedua investor asing terbesar di Indonesia dan tidak lama lagi akan naik menduduki peringkat pertama.
"Kapan menurut Bapak Presiden (posisi itu) akan naik?" tanya Zou.
"Tidak tahu, bisa satu tahun atau dua tahun lagi, menurut saya," jawab Jokowi.