Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News BisnisIndonesia.ID: Polandia Incar Proyek Kereta hingga Inovasi Produk Hewani

Berita tentang polandia incar proyek kereta di Indonesia menjadi salah satu pilihan editor BisnisIndonesia.id.
Presiden Joko Widodo meninjau proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung di Stasiun Tegal Luar, Bandung, Jawa Barat, (13/10/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak
Presiden Joko Widodo meninjau proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung di Stasiun Tegal Luar, Bandung, Jawa Barat, (13/10/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak

Bisnis.com, JAKARTA - Proyek perkeretaapian dalam kota di Indonesia mulai menarik minat sejumlah investor. Saat gelaran Indonesia Railway Conference di Jakarta, akhir pekan lalu, perusahaan kereta api asal Polandia yakni Pojazdy Szynowe Pesa Bydgoszcz (PESA), mengungkapkan soal potensi besar kerja sama dengan Indonesia.

Berita tentang polandia incar proyek kereta di Indonesia menjadi salah satu pilihan editor BisnisIndonesia.id. Selain berita tersebut, beragam kabar ekonomi dan bisnis yang dikemas secara mendalam dan analitik juga tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id.

Berikut ini highlight BisnisIndonesia.id, Senin (24/10/2022):

1. Polandia Incar Proyek Kereta Api Indonesia

Proyek perkeretaapian dalam kota di Indonesia mulai menarik minat sejumlah investor. Saat gelaran Indonesia Railway Conference di Jakarta, akhir pekan lalu, perusahaan kereta api asal Polandia yakni Pojazdy Szynowe Pesa Bydgoszcz (PESA), mengungkapkan soal potensi besar kerja sama dengan Indonesia.

PESA menyatakan minatnya berinvestasi dalam mengembangkan proyek perkeretaapian. Kini, perusahaan itu tinggal menunggu respons lebih lanjut dari pemerintah Indonesia terkait minat dari negara Eropa timur itu.

Teranyar, perusahaan itu telah bertemu dengan sejumlah instansi nasional yang bergerak di bidang perkeretaapian dan infrastrukturnya. Misalnya, PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT MRT Jakarta (Perseroda), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Sebaliknya, perwakilan dari Indonesia seperti dari PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA serta Masyarakat Perkeretaapian Indonesia (Maska) juga telah mengunjungi Polandia dan bertemu sejumlah perwakilan perusahaan di negara tersebut.

2. Ukur Minat Alibaba & Softbank Cari Investor Baru di Saham GOTO

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dikabarkan tengah melakukan pembicaran dengan Alibaba dan Softbank untuk mencari investor baru demi menghindari potensi jatuhnya saham GOTO kala periode lock-up GOTO selesai. Sementara periode lock up saham selesai pada 30 November 2022.

Imbas dari aksi tersebut, saham GOTO termasuk menjadi salah satu saham yang paling banyak ditransaksikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam perdagangan sepekan periode 17-21 Oktober 2022. Kondisi tersebut juga diiringi dengan peningkatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Saham GOTO ramai diperdagangkan dengan frekuensi transaksi 98.659 kali. Situasi tersebut tidak terlepas daru isu kerja sama dengan Softbank dan Alibaba untuk mencara investor baru.

GOTO dikabarkan tengah mengukur minat para pendukung awal mereka, termasuk Alibaba Group Holding Ltd. dan Softbank Group Corp. untuk penjualan sebagian besar saham mereka ke investor baru.

3. Cari Cuan Industri Asuransi Jiwa di Surat Berharga Negara (SBN)

Portofolio penempatan investasi asuransi jiwa di Surat Berharga Negara (SBN) mengalami tren pertumbuhan dari tahun ke tahun.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada awal 2022 mencatat, besaran investasi perusahaan asuransi jiwa di SBN per Agustus 2022 mencapai Rp126,31 triliun berbanding Rp105,14 triliun per awal tahun. Sementara dari posisi Juni 2021 di level Rp95,71 triliun. Jadi bisa dihitung terjadi pertumbuhan 31,97 persen.

Jika mengacu penempatan per Agustus 2021, besaran SBN baru menunjukkan rasio 23,9 persen dari total investasi perusahan asuransi jiwa sebesar Rp528,63 triliun. Masih jauh di bawah ketentuan Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 56/POJK.05/2017 tentang Perubahan Kedua atas POJK Nomor 1/POJK.05/2016 tentang Investasi Surat Berharga Negara bagi Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank. Aturan itu mewajibkan investasi perusahaan asuransi jiwa minimal 30 persen di SBN.

Sementara pada semester I/2022, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat investasi mencapai Rp122,46 triliun. Artinya, secara tahunan (year-on-year/yoy), nilai itu tumbuh 27,95 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp95,71 triliun.

4. Transaksi Loyo Trade Expo 2022

Penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) 2022 berhasil membukukan nilai transaksi mencapai US$2,94 miliar atau setara Rp44 triliun (kurs Rp15.000 per US$). Angka ini masih jauh dibandingkan dengan target awal yakni US$10 miliar.

Kemendag mencatat bahwa agenda ini diikuti oleh 795 pelaku bisnis, 3.226 pembeli dari 187 negara serta 27.063 pengunjung. Laporan ini disebut jauh dari harapan pemerintah.

“Buat kami ini membanggakan, tapi belum sesuai yang kita targetkan. Kalau Tingkok [saat mengadakan expo] dihadiri sejutaan [pengunjung]. Ini sudah sukses tapi belum seperti yang kita harapkan,” kata Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Minggu (23/10/2022).

Dari total transaksi US$2,94 miliar, US$1,77 miliar di antaranya dalam bentuk memorandum of understanding (MoU) transaksi barang dan jasa, transaksi harian mencapai US$850 juta, business matching US$200 juta, transaksi investasi senilai US$111,5 juta.

5. Tiga Inovasi Produk Hewani BRIN

Produk hewani merupakan sumber protein penting bagi kesehatan tubuh. Untuk menunjang ketahanan pangan, BRIN mengembangkan riset bahan alami untuk menjaga kualitas telur, pengembangan produk berbasis susu, dan riset hasil ternak untuk substitusi halal.

Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Puji Lestari mengatakan bahwa daging, telur, dan susu merupakan bahan pangan yang populer dikonsumsi oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan harian.

“Terkait hal tersebut, periset di Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan (PRTPP) BRIN telah mengembangkan riset penggunaan bahan alami untuk mempertahankan kualitas telur segar, pengembangan produk fungsional berbasis susu untuk mendukung agroindustri susu nasional, serta riset hasil ternak untuk substitusi bahan halal,” ujarnya pada Webinar NgajitekProP VI, Jumat (21/10/2022).

Pengawetan telor diperlukan lantaran distribusi dari sentra penghasil ke pasar kerap membutuhkan waktu, sementara produk berbasis susu merupakan produk yang semakin digemari dan terus berkembang. Produk hewani lain yang mulai populer adalah kolagen. Namun, kolagen yang beredar adalah produk impor, dan tidak ada jaminan halal terhadap kandungan bahannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper