Bisnis.com, JAKARTA - L'Oreal SA mengatakan banyak konsumen barang kosmetik dan perawatan kulit beralih ke produk yang lebih murah dan terjangkau di tengah lonjakan inflasi.
Dilansir dari Bloomberg pada Jumat (21/10/2022), Chief Executive Officer L’Oreal Nicolas Hieronimus mengatakan perubahan perilaku konsumen paling menonjol terjadi di Inggris, yang mengalami lonjakan inflasi.
Perubahan perilaku konsumen di Inggris ini memengaruhi penjualan kategori perawatan kulit, namun tidak dengan produk perawatan rambut atau wewangian.
“Pasar produk kecantikan masih sangat dinamis di tingkat global, meskipun ada sedikit penyeimbangan antara volume dan nilai," ungkap Nicolas.
Investor mulai khawatir dengan perlambatan di divisi L’Oreal Luxe, yang baru-baru memimpin penjualan di antara divisi lain di perusahaan. Namun kinerja divisi in ikini tertekan oleh turunnya permintaan dan lockdown ketat di China
Analis Jefferies Martin Deboo mengungkapkan kinerja divisi L’Oreal Luxe berada jauh di bawah ekspektasi dan dapat memicu kekhawatiran yang pernah disampaikan oleh Procter & Gamble.
Baca Juga
Nicolas mengatakan minat konsumen terhadap produk kecantikan tetap terjaga. Terbukti L'Oreal mencatat peningkatan penjualan produk rias yang kuat di divisi produk konsumennya, yang membuat keuntungan spektakuler di India dan Meksiko.
Tak hanya itu, penjualan yang sebanding di divisi kosmetik aktif perusahaan dan divisi Amerika Utara juga berada di atas ekspektasiekspektasi.
Laporan L'Oreal menyusul rilis laporan keuangan Pernod Ricard SA, yang melaporkan pertumbuhan penjualan yang lebih baik dari perkiraan karena produsen wiski Jameson ini menaikkan harga jual.
Selain itu, rumah mode Prancis LVMH Moet Hennessy Louis Vuitton SE juga melaporkan penjualan yang kuat karena permintaan untuk pakaian, tas tangan, parfum, anggur, dan minuman beralkohol mereka melonjak.