Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Bawa Kabar Gembira, FIF Kantongi Dana US$1,37 Miliar

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Financial Intermediary Fund (FIF) telah mengantongi dana US$1,37 miliar.
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani saat konferensi pers penutupan Finance Minister and Central Bank Governors (FMCBG) G20 Nusa Dua, Bali pada Sabtu (16/7/2022)/Antara
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani saat konferensi pers penutupan Finance Minister and Central Bank Governors (FMCBG) G20 Nusa Dua, Bali pada Sabtu (16/7/2022)/Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Financial Intermediary Fund (FIF) telah mengantongi dana US$1,37 miliar yang akan digunakan untuk memperkuat tata kelola kesehatan global sebagai respons dari pandemi Covid-19.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 yang terjadi telah merugikan semua negara. Oleh karenanya, Presidensi G20 Indonesia berupaya memperkuat arsitektur kesehatan global untuk mempersiapkan kemungkinan terjadinya pandemi lainnya ke depan.

Pembahasan ini telah diangkat sejak Presidensi G20 di Roma Italia, salah satunya yaitu membentuk FIF dalam rangka mendukung tata kelola kesehatan global.

“Sejak tahun 2020, G20 meminta panel independen untuk benar-benar meninjau apakah dunia bisa lebih mempersiapkan diri, karena pandemi semacam ini tidak akan menjadi yang pertama dan terakhir, dan mungkin frekuensi pandemi berikutnya akan lebih banyak lagi,” katanya dalam keterangan resmi yang dikutip Bisnis, Rabu (12/10/2022).

Sri Mulyani mengatakan bahwa sebagian besar negara anggota G20 memberikan dukungan kuat bahwa WHO perlu diperkuat dalam hal efektivitas, kredibilitas, serta sumber daya yang lebih memadai, terlebih terkait dengan pandemi atau juga perubahan iklim.

Pasalnya, dunia dihadapkan pada kesenjangan antara isu yang perlu ditangani disandingkan dengan ketidakseimbangan tata kelola atau sumber daya masing-masing negara yang menciptakan respon berbeda.

“Khususnya dalam pandemi, kita melihat WHO sebagai tata kelola atau otoritas kesehatan global perlu dibenahi dan kemudian G20 sebagai forum utama ekonomi global memutuskan bahwa kita perlu mendukung melalui pembentukan dari FIF ini,” jelasnya.

Adapun, FIF telah didirikan di bawah World Bank sebagai wali amanat. FIF saat ini telah memiliki 15 kontributor, yakni 12 kontributor berasal dari anggota G20 dan 3 filantropi internasional dengan dana yang terkumpul mencapai US$1,373 miliar.

“Kami sekarang tidak membahas apakah kami membutuhkan FIF, tetapi kami berbicara tentang apa yang akan menjadi tata kelola agar kami dapat menggunakan dana US$1,373 miliar dalam hal bagaimana kami akan memperkuat respon kesiapsiagaan pandemi terutama di negara berkembang,” kata Sri Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper