Bisnis.com, JAKARTA - Buruh mengancam akan mempercepat aksi mogok nasional jika terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di sektor industri.
Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan apabila tuntutan buruh pada aksi demo hari ini tidak dipenuhi, maka buruh akan melakukan aksi mogok nasional pada pertengahan Desember 2022. Namun, rencana tersebut bakal dipercepat jika dalam waktu dekat terjadi PHK massal di sektor industri.
"Jangan ada PHK, kalau ada PHK mogok nasional akan dipercepat," kata Said Iqbal di Jakarta, Rabu (12/10/2022).
Said menyampaikan aksi demo lanjutan akan segera di gelar pada 10 November 2022 dengan membawa massa yang lebih banyak.
Adapun, pada aksi demo buruh hari ini di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Rabu (12/10/2022), para buruh menyuarakan sejumlah tuntutan seperti menolak kenaikan harga BBM, meminta kenaikan upah 13 persen di 2023 dan menolak PHK di masa resesi.
“Naikkan upah 13 persen, dari mana hitungannya? Menurut Litbang kami prediksi inflasi 6,5 persen setelah kenaikan BBM, pertumbuhan ekonomi 4,9 persen, jadi total 11,5 persen. Tiga tahun [buruh] tidak naik upah karena omnibus law,” kata Said di Jakarta, Rabu (12/10/2022).
Berikut ini 6 tuntutan pekerja/buruh dalam aksi demo hari ini:
1. Tolak kenaikan harga BBM
2. Tolak omnibus law
3. Tolak PHK di masa resesi
4. Naikan upah minimum 2023 sebesar 13 persen
5. Wujudkan reforma agraria
6. Sahkan RUU PPRT.