Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Bank Sentral Ekonomi Terbesar Dunia Rembuk Dengan Menkeu Besok, Ada Apa?

Pertemuan gubernur bank sentral negara ekonomi terbesar di dunia dengan para menteri keuangan akan membahas enam agenda prioritas (finance track).
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-9 tahun 2022 yang diselenggarakan secara hibrid di Jakarta (6/10)./Dok. Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-9 tahun 2022 yang diselenggarakan secara hibrid di Jakarta (6/10)./Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA — Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (Finance Ministers and Central Bank Governor) negara ekonomi terbesar di dunia di bawah Presidensi G20 Indonesia kembali digelar besok dan lusa (12–13/10/2022).

Pertemuan keempat FMCBG tersebut akan diadakan di Washington DC dengan format hybrid, bersamaan dengan rangkaian Pertemuan Tahunan International Monetary Fund (IMF) – World Bank Group. FMCBG keempat akan membahas lebih dalam terkait enam agenda prioritas di jalur keuangan (finance track).

Keenam agenda prioritas tersebut diantaranya pemulihan ekonomi global, international financial architecture, regulasi sektor keuangan, investasi di bidang infrastruktur, keuangan berkelanjutan, dan perpajakan internasional.

Hasil dari pertemuan keempat FMCBG ini nantinya akan dibawa ke pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi G20 yang akan diadakan pada 15—16 November 2022 di Bali.

Sebagaimana diketahui, pertemuan FMCBG ketiga yang berlangsung pada 15 dan 16 Juli 2022 di Bali berakhir tanpa adanya kesepakatan bersama.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo sebelumnya menyampaikan bahwa pernyataan bersama tidak dapat dilakukan karena 2 dari 14 paragraf di dalam dokumen G20 Chair’s summary tidak menemui titik kesepakatan.

“Banyak kemajuan pembahasan di dalam paragraf 3 sampai dengan 14. Sementara 2 paragraf [yang tidak disepakati] berkaitan dengan perang, ekonomi global, dan beberapa aspek dari ketahanan pangan,” katanya.

Pada saat yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa meski tidak menghasilkan komunike, namun negara G20 menghasilkan kesepakatan, salah satunya pada pembahasan isu kesehatan global, yaitu pembentukan Dana Perantara Keuangan (Financial Intermediary Fund/FIF).

Dia menjelaskan negara G20 sepakat bahwa pembentukan FIF adalah hal yang mendesak untuk membangun arsitektur kesehatan global sebagai respons pandemi, sehingga dapat dipastikan pembiayaan memadai dan berkelanjutan untuk pemulihan pasca pandemi. 

“Namun dalam komunikasi ini atau kita sebut sebagai chair summary, sebagian besar paragraf sebenarnya mendukung atau setuju,”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper