Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) mengungkapkan kinerja penjualan eceran pada Agustus 2022 tercatat tumbuh melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya.
Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Agustus 2022 yang tercatat sebesar 201,8, atau tumbuh 4,9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), melambat dari bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 6,2 persen yoy.
“Mayoritas kelompok tercatat melambat khususnya pada kelompok suku cadang dan aksesori dan bahan bakar kendaraan bermotor,” tulis BI dalam laporannya, Selasa (11/10/2022).
Kedua kelompok ini mencatatkan pertumbuhan sebesar 7 persen yoy dan 43 persen yoy, melambat dari 33,4 persen yoy dan 67,2 persen yoy pada Juli 2022.
Sementra itu, kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya serta peralatan informasi dan komunikasi tercatat turun lebih dalam dari -3,8 persen yoy dan -19,2 persen yoy pada Juli 2022 menjadi -9 persen yoy dan -20,8 persen yoy.
Di sisi lain, kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi satu-satunya kelompok yang tumbuh meningkat pada Agustus 2022.
Secara bulanan, pertumbuhan penjualan eceran pada Agustus 2022 juga tercatat positif 0,8 persen (month-to-month/mtm), setelah mengalami kontraksi -3,1 persen mtm pada bulan sebelumnya,.
Perbaikan kinerja penjualan eceran secara bulanan ini terutama ditopang perbaikan kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta kelompok suku cadang dan aksesori.
Secara spasial, penjualan eceran pada Agustus 2022 tumbuh meningkat di mayoritas kota yang disurvei pada Agustus 2022.
Peningkatan tertinggi secara tahunan tercatat di Banjarmasin sebesar 54 persen yoy, diikuti Medan 17,2 persen, Makassar 13 persen, dan Surabaya 11,8 persen.
Sementara itu, peningkatan penjualan eceran secara bulanan terjadi pada sebagian kota yang disurvei, terutama di Medan sebesar 5,1 persen mtm, Bandung 3,1 persen, dan Surabaya 2,5 persen mtm.