Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Makin Suram! Proyeksi Ekonomi Asean+3 Turun jadi 3,7 Persen

Proyeksi ekonomi Asean+3 turun jadi 3,7 persen hingga akhir 2022 lantaran adanya geopolitik dan inflasi.
Logo Asean
Logo Asean

Bisnis.com, JAKARTA — The ASEAN+3 Macroeconomic Research Office atau AMRO menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2022 negara-negara anggota hubungan kerja sama Asean Plus Three menjadi 3,7 persen. Gejolak geopolitik dan inflasi yang meningkat menjadi hambatan utama perekonomian negara-negara itu.

Kepala Ekonom AMRO Hoe Ee Khor menjelaskan bahwa pada Juli 2022, pihaknya memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi negara-negara Asean+3 tahun ini bisa mencapai 4,3 persen. Namun, perkembangan kondisi global saat ini membuat proyeksi itu turun.

Pada hari ini, Kamis (6/10/2022) AMRO merevisi turun perkiraan pertumbuhan ekonomi 2022 Asean+3 menjadi 3,7 persen. Khor menilai bahwa kebijakan ketat nol Covid-19 yang dinamis dan pelemahan sektor real estat di China, serta potensi resesi di Amerika Serikat dan Eropa membebani prospek Asean+3.

Menurutnya, perang berkepanjangan di Ukraina memperdalam krisis energi Eropa dan mendorong kawasan itu mendekati resesi. Di Amerika Serikat, pengetatan moneter yang agresif untuk melawan tingginya inflasi meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya hard landing.

"Perlambatan ekonomi simultan di Amerika Serikat dan kawasan Eropa, dalam hubungannya dengan pengetatan kondisi keuangan global, akan memiliki efek limpahan negatif bagi kawasan [Asean+3] melalui jalur perdagangan dan keuangan," ujar Khor pada Kamis (6/10/2022) melalui keterangan resmi.

Laju inflasi negara-negara Asean+3 melaju semakin cepat, di antaranya karena harga makanan dan bahan bakar yang masih tinggi, meskipun terjadi penurunan beberapa waktu terakhir dalam komoditas global utama. Pemotongan subsidi di beberapa ekonomi dan depresiasi mata uang juga telah mendorong harga lebih tinggi.

AMRO memperkirakan tingkat inflasi Asean+3 pada 2022 akan menjadi 6,2 persen, naik dari perkiraan sebelumnya 5,2 persen.

"Bank sentral di kawasan menaikkan suku bunga kebijakan untuk menjaga stabilitas harga dan mendukung mata uang mereka. Namun, laju pengetatan moneter umumnya lebih terukur dan bertahap daripada di Amerika Serikat dan kawasan Eropa," kata Khor.

AMRO memperkirakan pertumbuhan ekonomi Asean+3 pada 2023 akan meningkat menjadi 4,6 persen karena ekonomi China yang akan tumbuh, dengan proyeksi inflasi moderat sekitar 3,4 persen.

Asean+3 merupakan hubungan kerja sama yang terbentuk sejak 1997. Anggotanya terdiri dari negara-negara Asean yakni Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, dan Vietnam, ditambah negara Asia Timur yakni China, Hong Kong, Jepang, dan Korea Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper