Bisnis.com, JAKARTA- Permintaan terhadap kendaraan listrik atau electric vehicle diperkirakan semakin meningkat di Indonesia setelah perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Dunia G20 di Bali, November 2022 mendatang.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama PT Blue Bird Tbk. (BIRD) Sigit Djokosoetono, Rabu (28/9/2022). Menurutnya, pengoperasian kendaraan listrik saat berkumpulnya sejumlah pemimpin negara di Bali pada akhir tahun nanti turut mendorong permintaan dari masyarakat.
"Mungkin setelah G20 nanti suplai akan lebih banyak karena akan banyak sekali kendaraan yang dialokasikan untuk G20. Ini sejalan juga dengan project pemerintah yang cukup besar," ujar Sigit di kantor pusat Bluebird, Jakarta Selatan, Rabu (28/9/2022).
Dengan besarnya dorongan pemerintah untuk mengadakan kendaraan listrik, ditambah momentum G20, Sigit memprediksi industri akan semakin mengejar pengadaannya pada tahun depan.
Khusus untuk saat ini, Sigit menilai suplai kendaraan listrik khusus di dalam negeri belum terlalu siap.
"Demand [terhadap kendaraan listrik] juga akan terjadi peningkatan tapi suplainya belum siap. Saya pikir industri akan mengejar itu di kuartal I dan II [2023]," terangnya.
Baca Juga
Adapun berdasarkan data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), mobil listrik BEV berhasil terjual sebanyak 1.635 unit hingga Agustus 2022. Realisasi penjualan tersebut meningkat 200 persen secara year on year (yoy) dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 545 unit.
Sementara itu pada periode Januari-Agustus tahun ini, segmen HEV di Indonesia terjual sebanyak 1.640 unit. Kinerja penjualan tersebut meningkat 0,80 persen dibandingkan 1.627 unit realisasi pada periode yang sama tahun lalu.
Secara internal, Bluebird juga tengah mengejar target pengadaan kendaraan listrik sebanyak 150 unit hingga akhir 2022. Teranyar, 50 unit kendaraan disebut sudah diimpor untuk kesiapan hingga akhir tahun.
Sigit menjelaskan bahwa mobil yang dibeli masih dari BYD karena prioritas kendaraan listrik masuk untuk armada taksi. Ke depan, investasi EV baru akan didorong untuk keperluan mobil rental perusahaan.
"Kami fokus kendaraan taksi dulu. Lalu di saat bersamaan kami akan sourcing untuk kebutuhan rental perusahaan," jelasnya.