Bisnis.com, JAKARTA - Zulkifli Hasan telah genap 100 hari menjalankan tugas sebagai Menteri Perdagangan (Mendag) sejak dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 15 Juni 2022 lalu untuk menggantikan Muhammad Lutfi.
Mendag yang akrab disapa Zulhas ini mengaku telah berhasil melaksanakan mandat Presiden Jokowi, terutama dalam menstabilkan harga komoditas pangan.
Sejak memulai kinerjanya pada 15 Juni 2022, dalam 100 hari, Zulhas mengklaim pasokan barang kebutuhan pokok aman dengan harga yang stabil sehingga masyarakat lebih tenang dan sejahtera. Lantas, apa saja pencapaian Zulhas selama 100 hari menjadi Mendag?
Harga Kebutuhan Pokok
Dalam bidang perdagangan dalam negeri, Zulhas menyampaikan berhasil menjaga stabilitas harga minyak goreng curah yang sebelumnya bergejolak sebesar Rp16.400 per liter kini menjadi stabil sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp14.000 per liter dan tersedia di 34 provinsi.
Bahkan pada 21 September 2022,harga rata-rata nasional minyak goreng curah tercatat sebesar Rp13.800 per liter. Selain itu, minyak goreng dengan merek MinyaKita telah tersedia di 33 provinsi, termasuk Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Papua Barat dengan harga sesuai HET.
“Alhamdulillah, dalam waktu dua minggu saya bertugas, harga minyak goreng kemasan sederhana mulai turun sesuai dengan HET yaitu sebesar Rp14.000 per liter,” kata Mendag Zulkifli Hasan di Jakarta, Minggu (25/9/2022).
Selain itu, pada 21 September 2022, harga bahan kebutuhan pokok juga mengalami penurunan signifikan dibandingkan 15 Juni 2022. Harga 10 barang kebutuhan pokok yang turun yaitu daging sapi, cabai merah besar, cabai rawit keriting, cabai rawit merah, daging ayam ras, bawang merah, bawang putih, minyak goreng kemasan sederhana, gula pasir, dan minyak goreng curah.
Ekspor
Dalam bidang perdagangan luar negeri, Mendag Zulkifli Hasan mengaku berhasil menjaga kinerja perdagangan Indonesia tetap surplus. Pada Agustus 2022, neraca perdagangan mengalami surplus sebesar US$5,76 miliar. Sementara pada Januari—Agustus 2022 surplus Indonesia mencapai US$34,92 miliar.
Pada periode tersebut, ekspor nonmigas Indonesia tercatat sebesar US$194,60 miliar atau naik 35,42 persen dibanding periode yang sama tahun 2021.