Bisnis.com, JAKARTA — PT Intiland Development Tbk (DILD) siap mengambil peluang di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) baru, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Corporate Secretary PT Intiland Development Theresia Rustandi menyatakan kesiapan dan keterbukaan perseroan terhadap segala peluang bisnis, termasuk untuk pembangunan di kawasan IKN tersebut.
"Sebagai Ibu Kota Negara yang baru, pengembangan pembangunan tentu akan berjalan masif. Kesempatan terbuka sangat luas di sana. Melihat proyeksi optimis yang dikeluarkan Pemerintah, kami yakin proyek ini layak untuk dinantikan," kata Theresia saat dihubungi Bisnis, Selasa (20/9/2022).
Pihaknya mengakui kesempatan pembangunan di kawasan tersebut cukup bernilai dari segi permintaan dan penjualannya. Namun, di sisi lain dia belum dapat memastikan rencana proyek apa yang akan digencarkan. Sebab, Intiland masih melakukan pengkajian mendalam terkait kebijakan dan detail dari pemerintah.
"Kami masih dalam tahapan pengkajian untuk melihat prospek dan setiap peluang di IKN. Untuk tahap pertama ini, kami menunggu detail dari Pemerintah karena pengembangannya masih mengikuti rencana detail dari pemerintah," jelasnya.
Selain menunggu detail pengembangan dan peluang untuk developer properti masuk, Intiland juga berharap akan ada insentif yang dapat memberikan dorongan kuat untuk pengembang swasta agar dapat bergerak lebih leluasa dalam pembangunannya.
Sementara itu, diberitakan sebelumnya saat ini Intiland tengah fokus untuk menyelesaikan pengerjaan proyek-proyek rumah tapak. Hal ini dikarenakan pasar apartemen yang masih belum pulih pasca pandemi Covid-19.
Namun, baru-baru ini emiten properti yang dipegang Lo Kheng Hong itu baru saja melakukan serah terima untuk proyek apartemen kelas atas yaitu 57 Promenade. Penjualannya saat ini telah mencapai 90 persen atau sekitar Rp2,2 triliun dari pertama kali diluncurkan pada 2018 lalu.
Serah terima apartemen tersebut diharapkan dapat membuat kinerja perseroan membaik serta memulihkan penjualan apartemen yang sempat terkendala. Pada semester I/22022, DILD telah mencatat marketing sales senilai Rp803 miliar atau 33,45 persen dari target Rp2,4 miliar di tahun ini.