Bisnis.com, JAKARTA – Goldman Sachs Group Inc memaparkan Jepang dan Australia cenderung lebih kuat dibandingkan negara ekonomi utama lainnya menyusul tingkat konsumsi yang relatif sehat. Hal ini didukung oleh inflasi yang lebih ringan sehingga menjaga daya beli masyarakat.
Dilansir dari Bloomberg pada Senin (19/9/2022) sebuah metrik kesehatan konsumen yang digunakan oleh analis Goldman Jan Hatzius menunjukan dua raksasa Asia-Pasifik berdiri di sekitar persentil ke-60, dibandingkan dengan sekitar persentil ke-40 untuk Amerika Serikat dan ke-35 untuk zona Euro.
Persentil mengacu pada data yang membandingkan setiap negara dengan keadaan tahun 2000.
"Pertumbuhan pengeluaran secara nyata telah melambat di substansial di Amerika Utara dan Eropa. Namun, tetap solid di Jepang dan Australia mengingat pembukaan kembali perekonomian dan inflasi yang lebih rendah," tutur Jan Hatzius.
Kesehatan konsumen secara keseluruhan menunjukkan perbedaan yang langka untuk Jepang dan Australia, sedangkan sebagian besar data menunjukkan keenam ekonomi tersebut memiliki karakteristik yang sama.
Berdasarkan data memperlihatkan angka pengangguran yang rendah di AS dan Kanada. Kekayaan bersih rumah tangga sebagai bagian dari peringkat pendapatan dalam persentase 90 atau lebih tinggi di semuanya dengan rasio pembayaran utang secara luas ringan.
Baca Juga
Bahkan, lebih mengkhawatirkan lagi kenaikan inflasi bisa menghancurkan pertumbuhan pendapatan nyata di negara-negara tersebut. D mana data jatuh ke persentil ke-30 atau kurang. Itu mengirim kepercayaan konsumen ke persentil yang sama di semua ekonomi kecuali Amerika Serikat.
Seperti diketahui, analisis Goldman fokus pada tujuh ukuran kesehatan konsumen, mulai dari pertumbuhan pengeluaran, tingkat pengangguran, kepercayaan konsumen, rasio pembayaran utang, jumlah harta kekayaan bersih, dan pertumbuhan kekayaan nyata.