Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Telur Mulai Turun, Penurunan Terbesar di 2 Daerah Ini

Kemendag menyebut harga telur mulai turun dalam sepekan ini di bawah Rp31.000 per kilogram.
Pedagang menunjukkan telur di Jakarta, Minggu (31/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Pedagang menunjukkan telur di Jakarta, Minggu (31/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Berbeda dengan harga cabai yang kembali meroket, harga telur mulai turun dalam sepekan ini. Penurunan harga terbesar terjadi di Jawa dan Sumatra sebagai sentra produksi telur ayam ras.

Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Syailendra menyampaikan, secara umum per 7 September 2022 sudah terjadi penurunan harga telur ayam ras di tingkat eceran secara nasional hingga 2,2 persen.

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Bank Indonesia, tercatat per 7 September 2022 harga telur ayam ras di tingkat eceran sebesar Rp30.800 per kg, turun 2,2 persen dibandingkan seminggu sebelumnya yang sebesar Rp31.500 per kg.

Sementara itu, rata-rata harga telur di DKI Jakarta sebesar Rp29.150 per kg atau telah turun 4,9 persen dibandingkan seminggu sebelumnya yang sebesar Rp30.650 per kg.

“Harga terendah Rp28.000 per kg ditemukan di Pasar Senen, Pasar Minggu, Pasar Lenteng Agung, dan Pasar Pramuka, meskipun di beberapa pasar masih ada yang menjual dengan harga Rp32.000/kg seperti di Pasar Paseban, Pasar Tanah Abang, Pasar Rawa Badak, dan Pasar Glodok,” kata Syailendra, Kamis (8/9/2022).

Syailendra mengungkapkan rata-rata harga telur ayam ras di tingkat eceran di wilayah Jawa tercatat sebesar Rp28.150 per kg, turun 5,7 persen dibandingkan seminggu sebelumnya. Di wilayah Sumatra, harga telur Rp28.890 per kg atau turun 1,1 persen.

Meskipun telah mengalami tren penurunan, tapi harga telur di luar Jawa dan Sumatra masih berada di atas kisaran harga Rp30.000 per kg.

Rata-rata harga telur di wilayah Bali dan Nusa Tenggara sebesar Rp31.100 per kg atau turun 2,3 persen dibandingkan seminggu sebelumnya, Kalimantan sebesar Rp31.860 per kg atau turun 2,8 persen, Sulawesi Rp30.950 per kg atau turun 2,7 persen dibandingkan seminggu sebelumnya, serta Maluku dan Papua sebesar Rp37.800 per kg atau turun 0,6 persen dibandingkan seminggu sebelumnya.

Syailendra menjelaskan, produksi telur ayam ras terkonsentrasi di Jawa dan Sumatra dengan total produksi mencapai 78 persen dari produksi nasional, dengan perincian Jawa sebesar 56 persen dan Sumatra sebesar 22 persen.

Sementara itu, wilayah di luar Jawa dan Sumatra cenderung mengalami defisit pasokan, khususnya di wilayah Maluku dan Papua, yang biasanya disuplai dari wilayah Jawa.

“Selain karena defisit pasokan di luar Jawa dan Sumatra, faktor biaya distribusi dan risiko kerusakan telur, seperti telur busuk dan pecah, saat pengiriman juga menjadi salah satu penyebab terjadinya disparitas harga,” kata Syailendra.

Kondisi sebaran produksi telur ayam ras yang terpusat di Jawa dan Sumatra pun tecermin pada perkembangan harga telur ayam ras periode Januari–Juli 2022.

Sebagai gambaran, rata-rata harga telur ayam ras di tingkat eceran di wilayah Jawa dan Sumatra secara bulanan selalu lebih rendah Rp1.000–Rp4.000 per kg dibandingkan dengan rata-rata harga nasional. Hal tersebut juga terjadi pada 7 September 2022, rata-rata harga telur ayam ras di Jawa memiliki selisih sekitar Rp2.650 per kg dibandingkan dengan rata-rata nasional.

Syailendra juga menyampaikan, pergerakan harga di tingkat eceran selalu lebih lambat apabila dibandingkan dengan harga di tingkat peternak. Hal itu karena pedagang akan menghabiskan stok sebelumnya terlebih dahulu.

“Oleh sebab itu, target Menteri Perdagangan menurunkan harga telur ayam ras dalam waktu dua minggu dan menuju harga normal sudah mulai terealisasi di wilayah sentra produksi Jawa dan Sumatra," ungkapnya.

Namun, dia menyatakan perlu menjadi perhatian bersama terkait dampak kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) terhadap harga keekonomian telur ayam ras baik di tingkat peternak maupun di konsumen yang akan sedikit terkoreksi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Indra Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper