Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Forum Transisi Energi G20 di Bali, Inisiatif Bali Compact Jadi Pondasi

Negara G20 sepakat untuk mendukung inisiatif Bali Compact dalam pertemuan Energy Transitions Ministerial Meeting G20 atau Forum Transisi Energi di Bali.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam pertemuan Energy Transitions Ministerial Meeting di Nusa Dua, Bali pada Jumat (2/9/2022)./Muhammad Ridwan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam pertemuan Energy Transitions Ministerial Meeting di Nusa Dua, Bali pada Jumat (2/9/2022)./Muhammad Ridwan

Bisnis.com, BADUNG – Pertemuan Energy Transitions Ministerial Meeting di Nusa Dua, Bali pada Jumat (2/9/2022) telah melahirkan dukungan kepada Indonesia untuk inisiatif Bali Compact. 

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan pengurangan emisi di sektor energi menjadi salah satu isu terpenting yang dibahas.

Adapun, Bali Compact merupakan prinsip dasar percepatan transisi yang dihasilkan di Bali sehingga akan menjadi pondasi dan acuan bagi negara G20 dalam percepatan transisi energi yang dilakukan.

Prinsip ini kemudian diterjemahkan dalam Bali Energy Transitions Roadmap dalam kerangka tiga pilar transisi energi dengan dukungan dari organisasi internasional yang menjadi knowledge partners ETWG.

Peta jalan tersebut akan menjadi kerangka aksi dalam proses percepatan transisi energi yang diinisiasi Indonesia dan diharapkan dapat dilanjutkan dan diperkaya oleh Presidensi G20 berikutnya yang secara berurutan dipegang oleh tiga negara berkembang yaitu India, Brasil, dan Afrika Selatan.

"Arahan ke depan ini akan disahkan dalam KTT G20 Summit yang diadakan pada 15-16 November 2022," ujarnya dalam konferensi pers yang digelar di Nusa Dua, Bali, Jumat (2/9/2022).

Arifin menuturkan bahwa peta jalan tersebut memberikan kerangka kerja untuk mempercepat transisi energi melalui tiga prioritas utama yaitu mengamankan aksesibilitas energi, meningkatkan teknologi energi yang cerdas dan bersih, serta mendorong pembiayaan energi bersih.

Dia menuturkan, peserta pertemuan tingkat menteri tersebut memberikan perhatian khusus pada tantangan dan peluang saat dunia beralih ke energi bersih, khususnya hambatan pada negara-negara kepulauan, terpencil.

Arifin mengatakan dalam pertemuan antara menteri-menteri baik dari negara produsen dan konsumen energi utama dunia secara tegas untuk menggarisbawahi urgensi untuk meningkatkan investasi energi bersih dan dukungan pendanaan.

Dia menuturkan, pertemuan tingkat menteri tersebut telah berhasil menyepekati banyak isu yang disampaikan. Kendati demikian, pertemuan ETWG masih belum menghasilkan sebuah komunike.

"Kita tidak bisa mencapai output komunike karena ada perbedaan antar negara, sehingga output-nya menjadi chair summary dimana kita meletakkan semua konten yang telah diangkat selama pertemuan," ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper