Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Biaya Investasi Makin Murah, ESDM Dorong Pengembangan EBT

Menteri ESDM mendorong pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) seiring dengan biaya investasi yang semakin murah.
Petugas sedang melakukan pengecekan harian di PLTS Gili Trawangan dengan kapasitas 600 kWp/ Bisnis – David E. Issetiabudi
Petugas sedang melakukan pengecekan harian di PLTS Gili Trawangan dengan kapasitas 600 kWp/ Bisnis – David E. Issetiabudi

Bisnis.com, BADUNG - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) seiring dengan biaya investasi yang semakin murah.

Direktur Jenderal International Renewable Energy Agency (Irena) Francesco La Camera mengatakan biaya untuk investasi pembangkit listrik yang bersumber EBT belakangan ini menjadi lebih ekonomis.

Dalam gelaran G20 Investment Forum on Energy Transition: High Level Energy Transition Dialogue yang digelar pada Kamis (1/9/2022) di Nusa Dua, Bali dipaparkan bahwa biaya investasi untuk pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) telah mengalami penurunan 13 persen.

Sementara itu, Francesco menuturkan biaya investasi untuk pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) telah turun 13 persen, sedangkan untuk PLTB yang berada di tengah laut telah turun 30 persen jika dibandingkan dengan biaya investasi pada 2020.

"Ini tahun ketiga secara berturut-turut terjadi penurunan biaya investasi EBT sebesar dua digit," kata Fransesco di Nusa Dua, Kamis (1/9/2022).

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan pengembangan EBT masih menemui sejumlah tantangan mulai dari terbatasnya teknologi yang dapat digunakan hingga besarnya biaya investasi.

Untuk itu, dia menilai diperlukan adanya suatu kolaborasi oleh seluruh pihak di dunia agar komitmen untuk menekan emisi karbon bisa dapat dijalankan.

Arifin menuturkan bahwa dalam pengembangan tren transisi energi, pasar diibaratkan sebagai sebuah mesin, sedangkan teknologi adalah girnya, dan energi adalah bahan bakarnya yang bersumber dari pembiayaan.

Dia menilai seluruhnya harus berjalan sebagai satu kesatuan agar inisiatif transisi energi dapat berjalan mulus dan terjadi dengan cepat.

"Teknologi sangat penting, inovasi penting, tapi yang paling penting adalah bagaimana hal ini menjadi lebih ekonomis bagi proyek-proyek potensial," kata Arifin.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper