Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aktivitas Perekonomian Uni Eropa Melemah pada Agustus

Aktivitas perekonomian di kawasan euro melemah pada Agustus 2022 seiring dengan menurunnya output.
Kanptr pusat Bank Sentral Eropa (ECB) di Frankfurt, Jerman/Reuters-Alex Domanski
Kanptr pusat Bank Sentral Eropa (ECB) di Frankfurt, Jerman/Reuters-Alex Domanski

Bisnis.com, JAKARTA - Aktivitas perekonomian di kawasan euro menunjukkan pelemahan pada Agustus seiring dengan menurunnya output di tengah sikap bank sentral Eropa yang akan melanjutkan pengetatan kebijakan moneter. 

Dilansir Bloomberg pada Selasa (23/8/2022), data SP Global pada Selasa (23/8/2022) menunjukkan manufaktur mendorong penurunan, tetapi rebound pasca lockdown pada sektor jasa seperti pariwisata hampir terhenti.

Indeks Komposit PMI SP Global, ukuran untuk kesehatan ekonomi secara keseluruhan, melanjutkan penurunan dari 49,9 pada Juli menjadi 49,2 pada Agustus untuk kawasan euro.

Jerman menjadi titik terlemah kawasan euro setelah menunjukkan penurunan paling tajam pada output sejak Juni 2020 seiring dengan upaya mencari alternatif dari ketergantungan pada gas alam Rusia di tengah penurunan pasokan setelah perang di Ukraina. Sementara di Prancis, aktivitas perekonomian terkontraksi untuk pertama kalinya dalam 1,5 tahun.

Data ini menggambarkan suramnya ekonomi global dengan kebanyakan bank sentral masih fokus mengadang inflasi dengan meningkatkan bunga pinjaman.

Pacific Investment Management Co. mengatakan kenaikan suku bunga akan makin mengguncang lesunya ekonomi. Bahkan, harga diprediksi tidak akan kembali ke level sebelumnya, menurut

Kawasan euro menitikberatkan kontraksi selama kuartal ketiga, kata ekonom SP Global Andrew Harker pada Selasa.

"Penurunan output sekarang terlihat di berbagai sektor, dari perusahaan bahan dasar dan otomotif hingga perusahaan pariwisata dan real estat karena kelemahan ekonomi menjadi lebih luas secara alami."

Ekonom senior Bloomberg Economics David Powell mengatakan PMI komposit kawasan euro menunjukkan ekonomi serikat moneter meluncur ke arah resesi di bawah beban biaya energi yang melonjak.

"Dan yang terburuk mungkin masih ada di depan. Namun, kami tidak berpikir pelemahan ekonomi akan menghalangi Bank Sentral Eropa untuk mendorong kenaikan suku bunga besar lainnya pada bulan September," ujarnya.

Sementara itu, indeks pembelian manajer Inggris tetap di atas level 50 poin yang memisahkan ekspansi dari kontraksi, tetapi penurunan lebih dalam terjadi pada aktivitas pabrik secara tidak terduga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Editor : Nindya Aldila

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper