Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan dahsyatnya dampak konflik China vs Taiwan terhadap perekonomian global.
Beberapa bulan lalu, warga dunia menghadapi sisi geopolitik, yaitu perang Rusia vs Ukraina yang dampaknya bisa dirasakan ke seluruh dunia. Namun, beberapa hari terakhir, Sri Mulyani juga melihat adanya eskalasi yang terjadi antara China vs Taiwan setelah hadirnya Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan.
"Eskalasi yang luar biasa ini akan menimbulkan dampak dari sisi keamanan, politik, dan ekonomi," ucap Sri Mulyani dalam acara Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2022 Universitas Indonesia, Senin (8/8/2022).
Dengan dunia memiliki konflik geopolitik, seluruh dunia merasa tidak aman.
Dia menilai hal ini membuat hubungan antarnegara yang selama tiga dekade di bawah asumsi dunia akan saling beruhubungan dalam segi perdagangan, investasi, lalu-lintas manusia, lalu-lintas modal, dan lalu lintas barang dan informasi telah berubah.
"Ini semuanya di-reset. Banyak negara atau negara melakukan review terhadap hubungan antarnegara," ucapnya.
Baca Juga
Sri Mulyani mengatakan hubungan geopolitik yang penuh ketidakpastian dan potensi perang membuat inward looking dan mencari hal-hal yang menonjolkan ketahanan masing-masing.
Artinya, kata dia, proteksionisme akan semakin besar. Blok negara-negara juga akan semakin menguat.
Menurutnya, hubungan investasi perdagangan tidak lagi didasarkan pada flow of goods, capital, dan manusia. Semua sekarang sudah diperhitungkan dari sisi geopolitik.
"Indonesia masuk dalam G20, ini menjadi negara yang tak boleh tidak paham dengan masalah geopolitik dunia," imbuhnya.