Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Senat AS Sahkan RUU Pajak, Iklim, dan Obat-obatan

RUU tersebut diloloskan setelah disetujui dalam pemungutan suara yang didukung oleh 51 anggota Senat Partai Demokrat dibanding 50 anggota partai Republik.
Ilustrasi/Bloomberg
Ilustrasi/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Senat Amerika Serikat (AS) mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) mengenai perpajakan, iklim, dan obat-obatan setelah melalui proses pemungutan suara yang berlangsung sengit.

Dilansir Bloomberg pada Senin (8/8/2022), RUU tersebut diloloskan setelah disetujui dalam pemungutan suaran dengan hasil 51 anggota Senat Partai Demokrat mendukung dibanding dengan 50 anggota partai Republik yang menentang.

Wakil Presiden Kamala Harris memberikan suara terakhir yang menentukan pengesahan UU tersebut untuk kemudian diserahkan ke DPR AS. Mayoritas anggota partai Demokrat di DPR diperkirakan akan meloloskannya pada hari Jumat.

Demokrat menyebut RUU tersebut sebagai investasi terbesar dalam memerangi perubahan iklim yang pernah dibuat di AS,

Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer mengatakan UU perubahan iklim akan membantu mengurangi emisi gas rumah kaca sekitar 40 persen dari tingkat 2005 pada akhir dekade.

“Saya memberi tahu kaukus saya selama ini, termasuk orang-orang yang paling pro lingkungan, bahwa kita harus menelan beberapa pil pahit untuk mendapatkan sesuatu yang baik,” kata Schumer setelah pemungutan suara, dikutip Bloomberg Senin (8/8/2022).

Undang-undang tersebut juga akan mencegah perusahaan besar memanfaatkan keringanan pajak, dan memungkinkan Medicare untuk menegosiasikan harga obat untuk pertama kalinya. UU ini diperkirakan akan memangkas defisit anggaran untuk pertama kalinya dalam lebih dari 10 tahun.

Presiden AS Joe Biden memuji anggota Senat partai Demokrat karena telah meloloskan UU ini.

“UU ini membutuhkan banyak kompromi. Melakukan hal-hal penting hampir selalu berhasil," kata Biden dalam sebuah pernyataan yang memuji pemungutan suara tersebut.

Partai Republik, bersatu dalam oposisi, dan berpendapat UU tersebut tidak akan menghentikan tingkat inflasi dan akan mengenakan pajak yang dapat mengarahkan ekonomi AS ke dalam resesi.

Berikut adalah poin-poin penting dari RUU ini:

  • Medicare dapat menegosiasikan harga obat, dimulai dengan 10 obat mahal pada pertengahan dekade ini dan berkembang dari sana. RUU ini akan membatasi biaya obat-obatan untuk manula yang terdaftar di Bagian D sebesar US$2.000 per tahun. Anggota parlemen Senat membebaskan produsen obat dari hukuman apa pun karena menaikkan harga di pasar komersial. Penghematan untuk Medicare akan digunakan untuk membayar premi Obamacare yang disubsidi selama tiga tahun.
  • RUU ini akan mengalihkan alam pengeluaran iklim dan energi seniai US$374 miliar seperti kredit pajak yang diperluas untuk proyek-proyek energi terbarukan. RUU akan menghapus batas kredit pajak senilai US$7.500 untuk pembelian kendaraan listrik, yang dorongan untuk produsen kendaraan listrik seperti Tesla Inc. Penghapusan kredit pajak ini memiliki sejumlah syarat, termasuk kendaraan harus dibangun di AS dan produsen mobil harus segera mengakhiri ketergantungan pada China untuk rantai pasokan baterai. 
  • Pendapatan pemerintah akan ditingkatkan dari penetapan pajak minimum perusahaan 15 persen untuk perusahaan besar, pajak cukai 1 persen atas buyback
  • Pajak perusahaan minimum akan dikenakan terhadap kurang dari 150 perusahaan pada tahun tertentu. Perusahaan teknologi seperti Google Alphabet Inc. dan Facebook Meta Inc. dapat terkena pungutan tersebut.
  • Pajak atas pembelian kembali saham sebagian besar telah diabaikan oleh analis Wall Street, meskipun beberapa telah mencatat hal itu dapat memacu perusahaan untuk mengeluarkan dividen atas buyback untuk meningkatkan harga saham. Apple Inc., JP Morgan Chase & Co. dan Microsoft Corp. mengandalkan buyback saham sebagai strategi untuk mendongkrak harga saham dalam beberapa tahun terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper