Bisnis.com, JAKARTA - PT Brantas Abipraya (Persero) tengah menggencarkan penyelesaian Bendungan Ciawi sebagai bendungan pengendali banjir di Jakarta yang diproyeksikan selesai pada tahun ini.
Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya Miftakhul Anas mengatakan bendungan tersebut hanya untuk menampung air kala musim hujan melanda. Untuk diketahui, bendungan Ciawi ini menjadi bendungan pertama di Indonesia yang dibangun dengan tipe kering (dry dam).
"Bendungan ini akan menampung air pada saat musim hujan saja, sedangkan pada saat musim kemarau, bendungan ini akan kering. Nantinya bendungan ini akan difungsikan sebagai penahan laju aliran air saat banjir dari hulu sungai Ciliwung," kata Anas dalam keterangan resminya, Senin (8/8/2022).
Anas melanjutkan, bendungan tersebut merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan kapasitas volume tampungan air sebanyak 6,05 juta meter kubik dengan luas genangan 39,40 hektare.
Dengan demikian, kehadirannya dapat menjadi media tampung air yang dapat mengendalikan sekaligus mengurangi banjir hingga 111,75 meter kubik per detik. Artinya, jika terjadi curah hujan yang tinggi bendungan akan menampung kelebihan air, kemudian mengontrol alirannya.
Bendungan Ciawi juga disebut dapat mereduksi 11,9 persen banjir di pintu air Manggarai, Jakarta Pusat. Laju aliran air dari Gunung Gede dan Gunung Pangrango akan tertahan sebelum nantinya berlabuh di Bendungan Katulampa.
Tak hanya itu, Brantas Abipraya membangun bendungan kering ini tak hanya sebagai pengendali banjir, tapi juga sebagai lokasi konservasi sumber daya air dan destinasi wisata Jawa Barat yang potensial.
Dikenal sebagai champion dalam pembangunan infrastruktur air, Brantas Abipraya akan menghadirkan spot-spot foto instagramable yang ciamik serta jogging track di bendungan baru ini. Nantinya, masyarakat dapat jogging sambil menikmati pemandangan yang cantik.
Perusahaan pelat merah ini juga akan memastikan kosntruksi pembangunan ini mengedepankan kualitas mutu, pelayanan dan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan), namun tetap memperhatikan target capaian waktu.
"Ini adalah bukti keseriusan Brantas Abipraya dalam pengembangan sumber daya manusia di bidang konstruksi khususnya bendungan. Diharapkan setelah menyelesaikan program di sekolah bendungan ini, para peserta dapat mengambil peran penting dalam membangun infrastruktur air, khususnya bendungan," ujar Anas.
Untuk diketahui, BUMN Brantas Abipraya memiliki sumber daya manusia dengan kompetensi dan daya saing yang tinggi untuk menyokong pembangunan bendungan ini.
Adapun, peningkatan kompetensi terus digencarkan melalui School of Dam and Water Resources yang baru diresmikan pada 17 Maret 2022 di proyek Bendungan Ciawi. Sekolah ini diluncurkan beriringan dengan hadirnya Lembaga Pengembangan Kompetensi (LPK) dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Brantas Abipraya.