Bisnis.com, JAKARTA - Program Kartu Prakerja telah diikuti oleh 13,4 juta penerima di seluruh kabupaten/kota se-Indonesia sejak pertama kali diluncurkan pada April 2020.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan jumlah tersebut bukan hanya sekedar angka, melainkan merupakan sumber daya manusia yang luar biasa.
"Jumlah tersebut bukan hanya angka namun ini adalah sumber daya manusia yang luar biasa," kata Airlangga dalam webinar 'Dua Tahun Perjalanan Kartu Prakerja Mentransformasi Layanan Publik: Capaian, Pelajaran dan Strategi ke Depan' pada Rabu (27/7/2022).
Adapun, 13,4 juta penerima program ini berasal dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Mulai dari kabupaten Merauke sebanyak 16.908 orang, Sabang 1,653 orang hingga Kepulauan Talaud sebanyak 2.924 orang.
Jumlah penerima tersebut seimbang antara laki-laki dan perempuan, termasuk penerima disabilitas, orang tua serta peserta dengan pendidikan terakhir sekolah dasar.
Pada temu raya alumni Program Kartu Prakerja yang digelar pada Juni lalu di Sentul, Jawa Barat, Airlangga mengungkapkan dirinya telah bertemu dengan 8.000 dari 13,4 juta orang penerima di 336 kabupaten/kota.
Baca Juga
Menurut dia, program ini terbukti inklusif seperti agenda pembangunan berkelanjutan atau SDGs, yakni living no one behind (LNOB). Hal tersebut juga dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan oleh JPAL, BKF, Bank Dunia, BPS hingga CSIS.
Mereka menemukan bahwa Kartu Prakerja terbukti positif memberikan dampak terhadap learning, keberkerjaan, kewirausahaan, pendapatan, ketahanan pangan dan inklusi keuangan parapenerima.
"Saya berharap program Kartu Prakerja dapat memberikan pelajaran berharga bagi semua orang dan dapat direplikasi sebagai model pembangunan di negara-negara lain," ucapnya.