Bisnis.com, JAKARTA – Kalangan dunia usaha berharap pemerintah bisa menjaga momentum positif investasi serta kondusifitas iklim usaha pada semester II/2022 di tengah tidak stabilnya perekonomian global.
Wakil Ketua Bidang Hubungan Internasional Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Shinta W. Kamdani mengatakan pemerintah perlu terus memperkuat parameter fundamental ekonomi nasional seperti inflasi dan stabilitas nilai tukar rupiah.
"Agar kepercayaan masyarakat dalam meningkatkan kegiatan ekonomi dan kepercayaan investor melakukan ekspansi usaha di Indonesia tetap tinggi," kata Shinta kepada Bisnis, Rabu (20/7/2022).
Pemerintah, sambungnya, tidak bisa lengah karena akan berdampak terhadap rusaknya momentum pertumbuhan realisasi investasi yang dinilai bakal sulit untuk dipulihkan.
Sebab, kondisi ekonomi global yang diperkirakan semakin tidak kondusif bakal memberikan lebih banyak tekanan terhadap ekonomi negara berkembang seperti Indonesia.
"Arus investasi asing yang mendominasi struktur penerimaan investasi selama ini bisa terganggu atau bahkan terjadi outflow yang berlebih kalau kita tidak berhati-hati," ujarnya.
Sebagai informasi, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengumumkan realisasi investasi mencapai Rp302,2 triliun pada kuartal II/2022.
Capaian tersebut meningkat 7 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya yang realisasinya mencapai Rp 282,4 triliun. Kemudian, jika dibandingkan dengan periode yang sama di 2021, realisasi investasi tumbuh 35,5 persen (year-on-year/yoy).