Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginsturksikan kepada jajaran kementeriannya untuk mempersiapkan pemenuhan kebutuhan gula nasional dalam waktu cepat.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, di mana disebutkan Kepala Negara meminta Kementerian Pertanian, Kementerian BUMN, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Perindustrian untuk memebuhi kebutuhan gula nasional.
"Bapak Presiden mengharapkan dalam waktu yang sangat cepat ada langkah-langkah bersama antara kementerian baik Pertanian, BUMN, Perdagangan, Perindustrian untuk mencoba mempersiapkan berbagai hal untuk minimal mempersiapkan kebutuhan gula nasional kita secara baik," ujarnya usai rapat terbatas kabinet, dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (20/7/2022).
Lebih lanjut, Syahrul mengatakan bahwa ketersediaan komoditas menjadi perhatian karena gula sangat dibutuhkan masyarakat. Penyebabnya, gula diyakini juga menjadi komoditas yang mempengaruhi inflasi.
Syahrul membeberkan, kebutuhan gula nasional secara umum sebesar 7,3 ton, terdiri dari 3,2 juta ton gula konsumsi dan 4,1 juta ton gula industri, sedangkan produksi gula nasional saat ini masih terbilang rendah yakni sebesar 2,35 juta ton.
"Oleh sebab itu, Bapak Presiden memerintahkan agar langkah untuk memperkuat gula konsumsi harus dilakukan, berarti ada 850.000 ton untuk dipersiapkan," katanya.
Baca Juga
Dia melanjutkan bahwa Jokowi memerintahkannya dan Menteri BUMN Erick Thohir untuk melakukan rawat ratoon tebu dan bongkar ratoon tebu demi meningkatkan produksi gula.
"Artinya ada lahan-lahan intensifikasi dan lahan-lahan ekstensifikasi yang harus digarap secara bersamaan," katanya.
Syahrul menambahkan, terkait kebutuhan gula industri, pemerintah yakin stok yang ada sekarang masih cukup untuk memenuhi kebutuhan.
"Apa yang ada sekarang kita berharap dapat kita pertahankan untuk bisa memenuhi kebutuhan industri kita," ujarnya.
Selanjutnya, dia mengatakan bahwa Presiden juga terus melakukan monitoring setiap satu kali dalam seminggu untuk melihat perkembangan masalah pangan yang dibahas secara spesifik dan mendetil.
"Tadi lebih banyak Menteri BUMN diberikan arahan mulai dari hulu hingga hilir untuk terlibat [dalam permasalahan gula] dan menteri lain sesusai dengan tugas terkait untuk mendukung agar menteri BUMN bisa lebih cepat memperkuat kebutuhan gula konsumsi khususnya dan bertahap ke gula industri,” ungkap Syahrul.