Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Moeldoko menegaskan, pemerintah terus mendorong pertanian berbasis digital untuk meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian di Indonesia.
"Era digitalisasi menjadikan peluang yang baik untuk meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian di Indonesia," katanya saat membuka Rakernas HKTI di Jakarta, Sabtu (2/7/2022).
Menurut Moeldoko, teknologi industri 4.0 yang didukung oleh robot dan kecerdasan buatan semakin memudahkan proses pertanian.
Selain itu, pengelolaan pertanian yang mulai dari benih, pupuk, pasca panen menjadi lebih baik, dengan hasil yang juga semakin menguntungkan.
Moeldoko melanjutkan, tantangan bagi sektor pertanian kini adalah semakin berkurangnya pengusaha-pengusaha pertanian. Sementara di sisi lain, pertumbuhan penduduk terus meningkat. Kondisi tersebut, lanjut dia, dapat menimbulkan krisis pangan.
"Saat ini kita menghadapi ancaman perubahan iklim dan geopolitik Rusia-Ukraina. Jika kita tidak bergerak, rantai pasok pangan akan terputus," ujarnya.
Baca Juga
Pada kesempatan itu, Moeldoko juga menekankan pentingnya generasi milenial memiliki pandangan baru terhadap pertanian. Ia menekankan bahwa petani merupakan profesi keren.
Saat ini, ujar dia, menjadi petani tidaklah harus selalu kotor, berlumpur-lumpur, dan memusingkan.
Selaku Ketua HKTI, Moeldoko mengajak seluruh pengurus dan anggota HKTI di daerah, untuk melakukan penguatan dan pengembangan pertanian dengan pendekatan teknologi informasi. Sehingga, pertanian memiliki daya tarik bagi generasi muda dan milenial.
"HKTI sebagai mitra strategis pemerintah harus hadir menjawab tantangan itu. Sudah saatnya kita ciptakan pertanian Indonesia cerdas dan berbasis digital," pesan Moeldoko.