Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tiga Hal Ini Jadi Kendala Utama Pengembangan EBT di Indonesia

BKPM mengungkapkan tiga kendala tersebut perlu diatasi guna mempercepat proses transisi ke ekonomi hijau.
Siswa memasang panel surya di atas gedung SMK Prakarya Internasional, Bandung, Jawa Barat, Rabu (30/5/2018)./JIBI-Rachman
Siswa memasang panel surya di atas gedung SMK Prakarya Internasional, Bandung, Jawa Barat, Rabu (30/5/2018)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Indra Darmawan mengungkapkan, terdapat tiga kendala utama yang menghambat pengembangan sektor energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.

Kendala tersebut perlu segera diatasi guna mempercepat proses transisi ke ekonomi hijau. Selain adanya perang antara Rusia dan Ukraina, ada tiga kendala utama yang berasal dari dalam negeri.

Pertama adalah pengukuran. Indra menuturkan, untuk mengetahui sampai dimana kemajuan kebijakan Indonesia, diperlukan ukuran. Sayangnya, ukuran yang dimaksud belum ada.

Indonesia memang sudah memiliki pengukuran, misalnya beberapa ton CO2 yang sudah kita emisikan atau berapa ton CO2 yang sudah bisa dihilangkan. Namun, pengukuran tersebut hanya terbatas pada industri-industri tertentu.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) beberapa waktu lalu telah mengeluarkan taksonomi hijau. Tapi, taksonomi hijau tersebut masih berupa panduan yang berisikan daftar klasifikasi aktivitas ekonomi guna mendukung upaya perlindungan lingkungan hidup serta mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

"Belum punya kalkulator karbon. Jadi kalau kita punya kalkulator karbon kita bisa mengukur kemajuan kita," kata Indra kepada Bisnis, Selasa (28/6/2022).

Kendala kedua adalah motivasi. Menurut dia, motivasi untuk beralih ke sektor EBT perlu ditingkatkan.

Faktanya, beberapa daerah di Indonesia masih tergantung pada energi fosil sehingga adanya transisi ke EBT dapat menghilangkan daya saing masyarakat.

Kendala terakhir adalah literasi. Sebagaimana diketahui, banyak istilah-istilah baru yang muncul, seperti net zero emission, carbon offset dan lainnya.

Bagi masyarakat awam istilah tersebut kurang dipahami. Oleh karena itu, pemahaman tersebut perlu ditingkatkan agar kepatuhan untuk beralih ke EBT meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper