Dorong UMKM Binaan Kembangkan Bisnis Berkelanjutan, APRIL Group Gandeng Krealogi

APRIL Group menggagas pelatihan pengembangan kapasitas untuk para UMKM binaannya dengan menggandeng Krealogi oleh Du Anyam
Foto : Dok. RAPP
Foto : Dok. RAPP

Bisnis.com, JAKARTA - Di hari UMKM Internasional yang diperingati setiap tanggal 27 Juni, masih banyak tantangan yang dihadapi oleh UMKM di Indonesia. Utamanya mengenai belum optimalnya pengetahuan UMKM untuk mengembangkan model bisnis modern yang berkelanjutan.

Padahal, perekonomian Indonesia sangat bergantung pada UMKM. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM saat ini mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,07% atau senilai 8.573,89 triliun rupiah. Kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia meliputi kemampuan menyerap 97% dari total tenaga kerja yang ada serta dapat menghimpun sampai 60,4% dari total investasi.

Melihat tantangan tersebut, APRIL Group menggagas pelatihan pengembangan kapasitas untuk para UMKM binaannya dengan menggandeng Krealogi oleh Du Anyam, platform rantai pasok digital yang fokus untuk membantu pengembangan UMKM Kriya di Indonesia.

APRIL Group merupakan salah satu perusahaan penghasil serat, pulp dan kertas terbesar di dunia yang beroperasi di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau. Perusahaan yang dikenal dengan produk flaghship kertas “PaperOne” ini memiliki komitmen untuk mendukung kemajuan inklusif masyarakat dalam visi APRIL2030.

Bersama Krealogi, APRIL berkolaborasi dalam program “Semarak” atau atau Semangat Melangkah Menuju Optimalisasi Rantai Pasok Usaha. Sebanyak 33 UMKM binaan APRIL dari lima kabupaten mengikuti program pembinaan ini.

Adapun, kelima Kabupaten tersebut yakni Kabupaten Kampar, Siak, Pelalawan, Kuantan Singigi (Kuansing) dan Kepulauan Meranti. Kelima kabupaten tersebut beririsan dengan wilayah operasional PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), unit operasional APRIL Group.

Program Semarak dimulai sejak Januari dengan tahap awal yakni assessment dari tim Krealogi untuk mempelajari potensi awal ke-33 UMKM di bidang kerajinan, fesyen dan kuliner di sekitar wilayah operasional APRIL. Studi awal tersebut menjadi dasar penyusunan modul pembelajaran mengenai rantai pasok yang disiapkan Krealogi.

Setelahnya, program pendampingan dan pelatihan ini berlangsung pada bulan April dengan fokus pelatihan untuk peningkatan literasi digital, teknik pemasaran dan manajemen rantai pasok, pengetahuan dan pengembangan produk serta pemahaman untuk membangun bisnis yang lebih berkelanjutan. 

Laporan dari Krealogi menunjukkan bahwa setelah tiga bulan pelatihan, terdapat peningkatan sebesar 91 persen dalam kemampuan peserta untuk menggunakan media dan aplikasi digital seperti Zoom Meeting, Google Forms, dan aplikasi seluler Krealogi. 

Aplikasi Krealogi ini membantu mempercepat proses pengadaan yang sebelumnya dilakukan dengan pencatatan tradisional serta membantu memastikan transparansi proses bisnis. 

UMKM Naik Kelas

Project Manager Krealogi oleh Duanyam, Davit Manalu mengatakan, pelatihan ini memberi kesempatan bagi peserta UMKM untuk berjejaring bersama komunitas krealogi dan menyerap ilmu-ilmu yang sudah pernah didapat oleh krealogi untuk bisa naik kelas.

“Besar harapan kami dengan pendampingan yang dilakukan, bisa menjadikan 33 peserta menjadi wirausaha yang kreatif, inovatif, berkelanjutan dan dapat menyerap tenaga kerja setempat,” ujar Davit.

Dorong UMKM Binaan Kembangkan Bisnis Berkelanjutan, APRIL Group Gandeng Krealogi

Community Development Head PT RAPP, Hasto Teguh Kuncoro mengatakan, pelatihan ini dapat membantu UMKM dalam mengembangkan usahanya dan menjalankan bisnis model yang baru. Ia berharap pelaku UMKM bisa naik level lebih tinggi dengan pelatihan ini.

“Kami berharap para pengusaha lokal ini tidak hanya berperan penting untuk menciptakan lapangan kerja, membantu pengentasan kemiskinan dan menggerakkan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga dapat menjadi panutan bagi masyarakat untuk  tidak pernah berhenti belajar dan selalu siap untuk mengadopsi hal-hal baru (dalam bisnis),” ujar Hasto.

Salah satu peserta pelatihan UMKM, Engkus Heri sebelumnya mengaku menemui kendala untuk  mengembangkan usaha minuman kesehatan miliknya. Usaha merek Jae-Que tersebut dimulai pada tahun 2020 itu untuk mengakomodasi tingginya permintaan masyarakat akan minuman kesehatan berbasis herbal di masa pandemi COVID-19.

“Awalnya belajar otodidak, banyak kendala yang saya hadapi dan bingung juga menghadapinya. Namun dengan adanya pelatihan Semarak ini, saya lebih percaya diri dan banyak pengetahuan berguna untuk mengembangkan bisnis saya,” ucap Engkus.

Kegiatan pendampingan UMKM ini sejalan dengan komitmen APRIL2030 yang diluncurkan APRIL pada 2020 lalu. Salah satu komitmennya adalah mendorong kemajuan inklusif masyarakat melalui inisiatif transformatif untuk memerangi kemiskinan ekstrem, salah satunnya dengan membantu meningkatkan pendapatan pelaku UMKM.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper