Bisnis.com, JAKARTA - Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) meminta pemerintah untuk mencabut pembukaan lintasan feri penyeberangan baru Ciwandan (Banten)–Panjang (Lampung).
Berdasarkan dokumen surat bernomor 044/DPP-GAPASDAP II/VI/2022 pada 21 Juni 2022 yang diterima Bisnis.com, operator feri mengajukan permohononan pencabutan pembukaan trayek Pelabuhan Ciwandan–Panjang.
Surat ditujukan kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sekaligus jajarannya, serta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Saat dihubungi, Plt. Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Cucu Mulyani mengaku belum mendapatkan surat dari Gapasdap.
"Suratnya belum sampai," jelas Cucu, Rabu (22/6/2022).
Sebelumnya, Menhub sempat menyebut bahwa Pelabuhan Ciwandan, Pelabuhan Panjang, dan Pelabuhan Bandar Bakau Jaya (BBJ) akan digunakan sebagai pelabuhan alternatif pada saat arus mudik atau periode libur panjang lainnya. Pada mudik Idulfitri 2022, Pelabuhan Ciwandan dan Panjang sudah sempat difungsikan guna mengurai kemacetan di Merak–Bakauheni.
Hal tersebut disampaikan oleh Menhub Budi Karya pada saat menghadiri Rapat Kerja bersama Komisi V DPR RI, Senin (20/6/2022). "Berkaitan dengan Merak-Bakauheni, sudah kita putuskan dan sudah mulai dilaksanakan Pelabuhan Cindawan akan menjadi [pelabuhan] tambahan dan akan di-manage oleh ASDP walaupun itu dari Pelindo. Settlement itu sudah terjadi."
Kemudian, Cucu pun belum bicara banyak soal penggunaan pelabuhan tambahan itu. Dia mengatakan penggunaan Pelabuhan Ciwandan akan dikoordinasikan dengan berbagai pihak lain terlebih dahulu.
"Akan ditindaklanjuti dan [dikoordinasikan] dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan Pelindo," ujar Cucu.
Plt. Dirjen Perhubungan Laut Arif Toha juga masih belum banyak berkomentar soal Pelabuhan Ciwandan dan respons pengusaha terhadap rencana lintasan baru tersebut. Arif bahkan menyebut bahwa Ciwandan–Panjang bukan termasuk lintasan baru yang diajukan untuk dibuka.
"Perusahaan pelayaran telah mengajukan rute baru tanpa Ciwandan–Panjang," kata Arif, Rabu (22/6/2022).