Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Kelanjutan Investasi Migas hingga Kripto

Kepercayaan diri pemerintah tersebut menjadi salah satu berita pilihan yang diulas secara komprehensif di Bisnisindonesia.id. Selain berita tersebut, beberapa isu lainnya ikut diangkat, mulai dari asa Waskita Beton, integrasi industri 4.0, rebound pasar Kripto hingga alat berat terungkit batu bara.
Fasilitas CPP milik Saka Energy. Istimewa/SKK Migas
Fasilitas CPP milik Saka Energy. Istimewa/SKK Migas

Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah masih tingginya keraguan banyak pihak terhadap iklim investasi minyak dan gas bumi Tanah Air, pemerintah tetap percaya diri banyak perusahaan migas global yang tertarik berinvestasi di Indonesia. 

Hal ini terlihat dari komitmen perusahaan migas British Petroleum (BP) dan Petronas di Indonesia.

Kepercayaan diri pemerintah tersebut menjadi salah satu berita pilihan yang diulas secara komprehensif di Bisnisindonesia.id. Selain berita tersebut, beberapa isu lainnya ikut diangkat, mulai dari asa Waskita Beton, integrasi industri 4.0, rebound pasar Kripto hingga alat berat terungkit batu bara. 

1. Percaya Diri Pemerintah Kian Tinggi Tersulut BP dan Petronas

Cadangan gas yang diperkirakan dapat bertahan hingga 30 tahun mendatang menjadi magnet kuat untuk menarik investor masuk ke industri hulu migas Indonesia. Kondisi ini sejalan dengan kebutuhan gas global yang bakal meningkat tajam seiring dengan target penurunan emisi karbon.

Apalagi, dengan sejumlah paket regulasi yang disiapkan, pemerintah meyakini iklim investasi migas di dalam negeri cukup kompetitif dibandingkan dengan negara lain. 

Setidaknya, hal itu tercermin dari komitmen perusahaan asal Inggris, British Petroleum (BP) yang tetap berkomitmen meneruskan investasinya di negeri ini, meskipun sejumlah perusahan migas global lainnya memutuskan hengkang dari Indonesia.

Tak hanya BP, PC Ketapang II Ltd., selaku anak usaha Petronas juga berkomitmen menggarap Wilayah Kerja North Ketapang, yang terletak di darat dan lepas pantai Jawa Timur. Bagaimana Indonesia menanggapi komitmen kedua perusahaan raksasa tersebut?

2. Asa Merekah Waskita Beton Precast Lolos dari Jurang Pailit

Optimisme PT Waskita Beton Precast Tbk. untuk dapat lolos dari jerat pailit makin melambung seiring dengan rekapitulasi sementara voting penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) yang telah melampaui ambang minimum persetujuan atas proposal perdamaian.

Emiten dengan kode saham WSBP ini tengah terjerat masalah keuangan yang serius terutama akibat merosotnya kinerja keuangan selama pandemi dan adanya indikasi pelaksanaan bisnis yang diduga menyebabkan adanya penyimpangan penggunaan dana.

WSBP sudah terjerat dalam status PKPU sejak tahun lalu dan hingga kini masih berproses untuk keluar dari status tersebut dan luput dari kemungkinan pailit. Hari ini, Senin (20/6), perseroan melanjutkan agenda melakukan pemungutan suara atau voting dalam proses PKPU yang sebelumnya berlangsung pada Jumat (17/6).

Tim Pengurus PKPU Waskita Beton Precast, Daud Napitupulu, mengungkapkan hasil voting sementara hingga pukul 14.30 WIB, telah menunjukkan mayoritas kreditur menyetujui proposal perdamaian dari perseroan. Bagaimana kelanjutan emiten konstruksi ini setelah lolos dari jurang kebangkrutan. 

3. Mewujudkan Industri 4.0 lewat Pendekatan Terintegrasi

Transformasi digital di sektor industri berpotensi besar meningkatkan produktivitas dan daya saing, mengurangi konsumsi energi, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemanfaatan sumber daya.

Karena itu Kementerian Perindustrian terus mendorong pendekatan terintegrasi untuk mengimplementasikan transformasi digital guna mewujudkan dan mengembangkan industri 4.0.

Guna mewujudkan sasaran tersebut, Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Hasil Perkebunan, Mineral Logam dan Maritim (BBIHPMM) selaku satuan kerja di bawah naungan Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin menciptakan inovasi pelayanan Integrated Information System for Excellent Service (Indie-Services).

“Inovasi Indie-Services ini berbasis digitalisasi dan terintegrasi satu pintu yang mendekatkan harapan BBIHPMM untuk menjadi solusi kebutuhan industri,” kata Kepala BSKJI Kemenperin, Doddy Rahadi. 

Lalu, sejauh mana upaya integrasi ini dilakukan oleh eksekutif? 

4. Alat Berat Terungkit Permintaan Batu Bara Eropa

Industri alat berat menghadapi tantangan besar pada tahun ini. Tingginya permintaan batu bara global terhadap Indonesia ikut memaksa industri tersebut memompa produksi demi memenuhi permintaan sektor tambang. 

Kondisi ini dipengaruhi oleh adanya permintaan besar sejumlah negara Eropa pada produk hasil tambang RI. Situasi tersebut adalah akibat dari embargo yang dilakukan kawasan terhadap batu bara Rusia. 

Setelah kehilangan pemasok utama, Eropa harus berjibaku mencari pemasok baru. Salah satunya Indonesia. Langkah ini diambil untuk menghadapi musim dingin yang bakal terjadi dalam beberapa bulan ke depan. 

Beberapa negara mulai melobi pengusaha dalam negeri untuk mendapat pasokan ekspor emas hitam ke pembangkit listrik. Mereka adalah Jerman, Polandia, Italia, Spanyol hingga Belanda. Dua negara Asia turut meminta tambahan pasokan seperti India dan Pakistan. Bagaimana upaya industri alat berat memenuhi permintaan domestik? 

5. Kripto Rebound tapi Masih Rawan Longsor, Berani Beli?

Harga aset kripto semakin jauh untuk kembali perkasa. Meski telah menunjukan sinyal rebound, namun harga jajaran aset kripto berkapitalisasi jumbo masih berpotensi bergerak melemah menuju level harga US$15.000 per keeping. 

Melansir data CoinMarketCap, bitcoin berhasil rebound ke posisi US$20.004 hingga Senin (20/6/2022) pada pukul 17.49 WIB . Dalam 24 jam terakhir, bitcoin mengalami kenaikan hingga 5,78 persen, meskipun dalam satu pekan masih tercatat turun 13,67 persen.  

Sebelumnya, aset kripto memang telah ditekan oleh beberapa sentimen negatif, seperti lonjakan inflasi Amerika Serikat yang menyentuh level 8,3 persen pada bulan April 2022. Setelah itu menyusul kebijakan Federal Reserve atau The Fed yang menaikan suku bunga 50 basis poin. Tidak sampai di situ, The Fed kembali menaikan suku bunga  pada level 75 basis poin.

Pada situasi tersebut harga jajaran aset kripto anjlok. Meskipun sudah menunjukan tanda-tanda kenaikan harga, namun secara garis besar posisi harga masih lemah  di level US$20.746  per keping. Bagaimana prospek pasar kripto ke depan?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Rayful Mudassir
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper