Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wamentan: Alternatif Pangan Perlu Dikembangkan, Antisipasi Krisis Pangan

Sorgum dijadikan salah satu alternatif untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
Sorghum/Reuters
Sorghum/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Pengembangan produksi alternatif pangan dinilai perlu dilakukan di tengah risiko krisis pangan, yang juga terjadi secara global. Kualitas dan kuantitas produksi alternatif pangan harus menjadi perhatian.

Menurut Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi, penanaman sorgum di Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur dapat menjadi contoh langkah pengembangan sumber alternatif pangan. Dia pun menyebut akan mendukung pengembangan sorgum di wilayah timur Indonesia.

Sorgum merupakan tanaman yang dapat digunakan sebagai pengganti nasi. Harvick menilai bahwa penanaman sorgum dapat menjadi langkah untuk mengantisipasi ancaman krisis pangan.

"Kementerian Pertanian mendukung penuh upaya-upaya yang dilakukan guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia, salah satunya dengan pengembangan pangan alternatif seperti sorgum," ujar Harvick, dalam keterangan resmi yang dikutip pada Sabtu (4/6/2022).

Sebelumnya, pada Kamis (2/4/2022) Harvick mendampingi Presiden Joko Widodo saat melakukan kunjungan kerja ke Palakahembi, Sumba Timur. Di sana, mereka meninjau lokasi penanaman dan pabrik pengolahan sorgum.

Pemerintah Kabupaten Waingapu sendiri berencana mengembangan sorgum di lahan seluas 3.200 hektare, di mana saat ini telah menggarap 60 hektare lahan dan menanam sorgum di 20 hektare. Sorgum sendiri dinilai memiliki tingkat produktivitas sekitar 5 ton per hektare per musim.

Pengembangan sorgum itu menggunakan mekanisasi pertanian alsin, seperti traktor roda empat, bulldozer, dan traktor plan seeder alat tanam jagung. Harvick menyebut bahwa mekanisasi penting untuk mendorong kualitas dan kuantitas produksi.

Dia pun menyatakan bahwa pengembangan pangan alternatif harus menjadi perhatian di wilayah-wilayah lain agar ketersediaan pangan terjaga di tengah risiko global.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper