Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Pariwisata Mulai Pulih, Segmen MICE Jadi Harapan

PHRI menilai makin banyaknya kegiatan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) akan mendukung pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Pekerja melayani tamu di Hotel The Priangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat (2/10/2020). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Indonesia pada Agustus 2020 mencapai 32,93 persen atau turun 21,21 poin dibandingkan dengan TPK tahun lalu sebesar 54,14 persen, namun jika dibandingkan dengan TPK Juli 2020, angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 4,86 poin./ANTARA FOTO-Adeng Bustomi
Pekerja melayani tamu di Hotel The Priangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat (2/10/2020). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Indonesia pada Agustus 2020 mencapai 32,93 persen atau turun 21,21 poin dibandingkan dengan TPK tahun lalu sebesar 54,14 persen, namun jika dibandingkan dengan TPK Juli 2020, angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 4,86 poin./ANTARA FOTO-Adeng Bustomi

Bisnis.com, JAKARTA – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyampaikan bahwa momen setelah Lebaran 2022 menjadi langkah awal pemulihan pariwisata di tahun ini.

Makin banyaknya kegiatan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) pada 2022 terutama setelah Lebaran, maka akan mendukung pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan pemulihan industri pariwisata akan didukung oleh kembalinya aktivitas masyarakat, korporasi, dan pemerintah.

“Setelah momentum lebaran tersebut kan sudah masuk ke kuartal dua yang mana aktivitas sudah kembali lagi dan meningkatkan kegiatan MICE korporasi dan pemerintah yang berdampak pada okupansi hotel dan restoran,” ujar Maulana, Kamis (2/6/2022).

Maulana menyampaikan okupansi hotel dan restoran pada tahun ini akan terus bertahan dan meningkat setidaknya 10 persen secara tahunan atau year on year, asalkan relaksasi dari pemerintah terus diberlakukan.

“Sejauh pemerintah terus memberikan relaksasi untuk memudahkan orang bergerak dan beraktivitas, diiringi dengan berbagai kegiatan MICE untuk meningkatkan traffic, okupansi akan terus mengalami peningkatan hingga akhir tahun,” ujar Maulana.

Meskipun tingkat penghunian kamar (TPK) atau okupansi hotel di Indonesia terpantau menurun pada April 2022, okupansi dipercaya naik seiring dengan kembalinya lagi mobilitas dan kegiatan MICE memasuki kuartal II/2022.

Setidaknya pada tahun ini, aktivitas luar ruangan seperti ajang MotoGP, Formula E, Presidensi G20, serta konser dan MICE lainnya juga menjadi harapan untuk kembali memulihkan sektor parekraf.

Data Badan Pusat Statistik menunjukkan TPK hotel klasifikasi bintang di Indonesia pada April 2022 mencapai 34,23 persen. Angka tersebut turun tipis 0,40 poin dibandingkan dengan TPK April 2021. Sama halnya jika dibandingkan TPK bulan sebelumnya, TPK April 2022 juga turun sebesar 10,92 poin.

Kepala BPS Margo Yuwono melaporkan April 2022 yang merupakan bulan puasa membuat berkurangnya kegiatan pemerintah sehingga memberikan dampak terhadap TPK. Pasalnya, selama ini banyak hotel bintang yang mengandalkan kegiatan pemerintah.

“Kegiatan pemerintah pada bulan April terjadi penurunan jadi TPKnya turun,” kata Margo dalam rilis virtual BPS, Kamis (2/6/2022). 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper