Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia membuka peluang kerja sama dengan perusahaan asal Jerman, Ecogreen Oleochemicals, yang bergerak di sektor hilirisasi komoditas kelapa sawit.
Ecogreen Oleochemicals merupakan produsen fatty acid beserta beberapa produk lain hasil hilirisasi kelapa sawit.
Produk yang dihasilkan perusahaan tersebut digunakan sebagai bahan baku untuk deterjen, komponen perawatan kulit dan kosmetik, bahan kimia pertanian, tekstil, percetakan, makanan, serta obat-obatan.
Menurut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, teknologi yang digunakan oleh Ecogreen Oleochemical dapat mendukung hilirisasi industri di Tanah Air.
"Karenanya kami berdialog dengan Ecogreen Oleochemical untuk membuka peluang tersebut," Agus Gumiwang Kartasasmita dalam kunjungan kerjanya Berlin seperti dikutip, Minggu (29/5/2022).
Peluang kerja sama tersebut dijajaki mempertimbangkan tren industri komoditas turunan kelapa sawit RI yang terus bergerak di trek positif.
Dalam 10 tahun terakhir, ekspor produk turunan kelapa sawit dari Indonesia meningkat signifikan dari 20 persen menjadi 80 persen selama periode 2010–2020.
Pada 2020, nilai ekspor produk sawit senilai USD19,89 miliar. Kemudian, meningkat sebesar 56,63 persen pada 2021.
Selain itu, Program B30 sebagai salah satu produk dari kebijakan hilirisasi kelapa sawit mampu mengurangi impor solar sebesar 9,02 juta kiloliter pada 2021.
Artinya, terdapat penghematan devisa US$4,54 miliar atau setara dengan Rp64,45 Triliun. Program tersebut juga mampu mengurangi emisi Gas Rumah Kaca sekitar 24,4 juta ton setara CO2.
Sekadar catatan, saat ini terdapat 168 produk hilir cride palm oil (CPO) yang berproduksi di Indonesia. Sementara itu, pada 2011 tercatat baru terdapat 54 jenis produk hilir CPO.