Bisnis.com, JAKARTA – Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) mengeluhkan sejumlah kerugian yang timbul akibat banjir rob yang menyerbu tanggul di sekitar Pelabuhan Tanjung Emas.
Sekretaris Jenderal Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia Toto Dirgantoro mengatakan dampak peristiwa tersebut merugikan dunia usaha, khususnya para eksportir dan importir. Hal tersebut dikarenakan kawasan di sekitar pelabuhan terendam banjir, sehingga banyak industri yang barangnya ikut terendam. Misalnya saja, kata dia, industri kayu lapis, dan garmen yang turut mengalami kerugian besar.
Dia pun mengharapkan operator pelabuhan yakni PT Pelabuhan Indonesia (persero) atau Pelindo sudah mengantisipasi atas kondisi tersebut, termasuk dalam hal mengasuransikan kerugian. Sebab, Toto memperkirakan nilai kerugian dan kerusakan akibat banjir rob tersebut tergolong besar.
“Ini merugikan sekali [banjir rob]. Kami harapkan tercover asuransi terhadap barang di dalam pelabuhan yang terendam. Terkait kerugian, ini akan dilakukan pemeriksaan bersama dan menjadi beban tanggung jawab Pelindo,” ujarnya, Rabu (25/3/2022).
Peristiwa tersebut, lanjutnya, juga menjadi keprihatinan para pelaku usaha karena selain ekspor dari dan menuju ke Semarang yang terhambat juga karena pelabuhan yang belum beroperasi normal. Belum beroperasinya pelabuhan secara normal juga pasti akan menghambat pergerakan arus peti kemas.
Terkait dengan besarnya nilai kerugian, Toto menyebut hingga kini masih dalam kalkulasi bersama. Berdasarkan perkiraannya, kemungkinan kerugian di atas 500 kontainer.
“Yang kami harapkan juga karena bencana rob ini adalah hal yang rutin. Pelindo harusnya berpikir untuk merelokasi atau menanggulangi dampak yang timbul karena kerugiannya pasti besar,” pesannya.
Adapun, Pengelola TPK Semarang melaporkan telah memulai aktivitas bongkar muat pasca jebolnya tanggul di sekitar kawasan Pelabuhan Tanjung Emas.
General Manager TPK Semarang I Nyoman Sudhiarta mengatakan aktivitas bongkar muat di TPK Semarang terus berlangsung sejak Selasa (24/5/2022) hingga saat ini. Aktivitas sudah dilakukan oleh MV. SITC Shekou, MV. Uni Premier dan MV. Intan Daya 8.
Nyoman memaparkan TPK Semarang telah menyelesaikan kegiatan MV. Uni Premier pada Selasa (24/5/2022) pukul 20.30. Kapal tersebut telah meninggalkan pelabuhan pada hari yang sama pak.21.15. Sementara untuk aktivitas MV.SITC Shekou dan MV.Intan Daya 8 terus berlangsung.
"Pada Rabu ini pukul. 05.49 WIB, MV Pelican berhasil sandar di dermaga TPK Semarang dan kegiatan bongkar muat sudah dimulai sejak pukul 07.45," ujarnya, Rabu (25/5/2022).
Hingga kini, jelasnya, kondisi dalam TPK Semarang relatif kering sehingga memungkinkan untuk dilakukan kegiatan operasional terminal peti kemas. Gate TPK Semarang juga sudah beroperasi dengan prioritas untuk pengeluaran peti kemas dari dalam area terminal.
"Kami memohon maaf kepada para pengguna jasa atas keterlambatan dan ketidaknyamanan yang terjadi," imbuhnya.