Bisnis.com, SEMARANG – Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Pabean (KPPBC-TMP) Tanjung Emas mempercepat layanan bagi peti kemas yang terdampak banjir rob.
“Untuk eksportasi terdampak, kami mempercepat proses pembatalan, Surat Persetujuan Pengeluaran Barang Ekspor [SPPBE], dan pemeriksaan sebelum keluar Kawasan Pabean,” jelas Anton Martin, Kepala KPPBC-TMP Tanjung Emas, Rabu (25/5/2022).
Anton menjelaskan Bea Cukai telah membuat Standard Operational Procedure (SOP) secara internal untuk mempercepat perbaikan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) secara manual.
“Karena ada PEB yang hanya sebagian kontainernya yang terdampak dan posisi barang ekspor sudah masuk ke Kawasan Pabean. Pelayanan ini kami telah siapkan dedicated team yang bertugas 24 jam,” jelasnya.
Dari dokumen yang diterima Bisnis, setidaknya ada 84 peti kemas tujuan ekspor dan berpotensi terdampak banjir rob. Peti kemas yang terdampak itu milik beberapa perusahaan eksportir dengan tujuan Malaysia, Singapura, China, hingga Jepang.
Anton belum bisa memperkirakan berapa kerugian yang ditanggung eksportir atas kejadian banjir rob tersebut. Bea Cukai akan berupaya untuk mempercepat proses ekspor dengan harapan bisa meminimalkan kerugian yang dialami eksportir.
“Para pelaku usaha selain kerusakan barang juga terdampak cost logistic-nya juga, akibat timeline loading dan unloading container-nya. Termasuk kemungkinan mendapat risiko kena penalti dari buyer bahkan sampai pemutusan kontrak yang kita doakan jangan sampai terjadi,” ucap Anton
Selain mengamankan peti kemas, Anton menambahkan bahwa petugas KPPBC-TMP Tanjung Emas juga berupaya untuk mengamankan triliunan aset negara yang ikut terendam banjir rob. Beberapa aset tersebut antara lain mesin pemindai jenis HCVM, Gamma Ray, X-Ray, serta kapal patrol.
“Aset itu telah diamankan dan direlokasi pada titik tertinggi, walaupun tidak bisa keluar dari area pelabuhan,” jelas Anton.
Sebelumnya, untuk mempercepat pelayanan ekspor-impor di Pelabuhan Tanjung Emas, Anton menyebut para stakeholder telah mempertimbangkan opsi untuk mengalihkan kapal yang siap bongkar-muat ke pelabuhan lain. Kapal-kapal itu bakal diarahkan ke Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
“Setelah dilakukan pembongkaran di Perak, kapal menuju ke Tanjung Emas. Dengan perkiraan masa pasang air laut di Tanjung Emas sekitar dua sampai tiga hari,” jelasnya beberapa waktu lalu.