Total Anggaran
3. Pakai Produk Dalam Negeri
Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak terintegrasi tanggul laut dengan struktur timbunan di atas laut juga diperkuat oleh matras bambu setebal 17 lapis. Selain sistem matras bambu, penguatan kondisi tanah dilakukan juga dengan cara pemasangan material pengalir vertikal pra-fabrikasi atau PVD serta melaksanakan pembebanan menggunakan material pasir laut yang diambil menggunakan alat Trailing Suction Hopping Dredger atau TSHD.
4. Relokasi Lahan Mangrove
Dalam upaya meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dari pembangunan Jalan Tol Semarang - Demak, Kementerian PUPR juga bekerja sama dengan Pemerintah Daerah menyiapkan program relokasi lahan mangrove yang berada di sekitar pembangunan Seksi 1 Tol Semarang - Demak ruas Semarang - Sayung. Terdapat 3 lokasi kawasan mangrove yang akan direlokasi dengan total luas kurang lebih 46 hektare.
Upaya pelesatarian kawasan mangrove tersebut bertujuan untuk mempertahankan fungsi hutan mangrove sebagai habitat flora dan fauna di pesisir Pantai Utara Jawa serta melindungi daerah garis pantai, termasuk mengurangi risiko abrasi.
Bukan hanya sebagai paru-paru segar di wilayah sekitar, sistem akar pohon bakau yang kokoh juga semakin membantu membentuk penghalang alami terhadap gelombang badai dan banjir. Sedimen sungai dan darat terperangkap oleh akar, yang melindungi daerah garis pantai dan memperlambat erosi.
5. Total Anggaran
Jalan tol dengan panjang 26,7 kilometer ini dibangun dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan total nilai anggaran Rp15 triliun. Jalan tol seksi I Seksi 1 Semarang/Kaligawe - Sayung sepanjang 10,39 kilometer merupakan porsi pemerintah dengan kebutuhan biaya Rp10,56 triliun, sedangkan sisanya Seksi 2 Sayung - Demak sepanjang 16,31 kilometer merupakan porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak.