Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Indonesia menghadiri pertemuan pertama tingkat Sherpa dari Global Crisis Response Group (GCRG). Acara ini akan dipimpin oleh Deputi Sekretaris Jenderal PBB Amina Mohammed, pada Jumat (14/5/2022).
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyampaikan pertemuan pertama Sherpa GCRG membahas peran yang diharapkan atas pembentukan GCRG dan strategi advokasi untuk menyusun langkah aksi dan rekomendasi serta Roadmap GCRG untuk mengatasi situasi krisis yang tengah dihadapi.
Di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu, konflik geopolitik yang terjadi telah mengakibatkan krisis multidimensi, terutama pada sektor pangan, energi dan keuangan.
GCRG akan mengemban tugas-tugas yang berat untuk merekomendasikan solusi dan mengurangi dampak buruk secara objektif dan netral, untuk semua pihak termasuk pihak-pihak yang sedang berkonflik.
GRCG juga, kata Susiwijono, berupaya untuk mengevakuasi warga negara Ukraina dari Mariupol secepatnya, dengan membuka perbatasan negara-negara tetangga dan menyediakan bantuan kemanusiaan.
Pada kesempatan tersebut, Susiwijono menyampaikan bahwa saat ini beberapa bagian dunia bergantung pada Rusia dan Ukraina untuk pasokan pangan, yang sangat terganggu dengan adanya konflik. Gangguan ini juga diperparah dengan terjadinya lonjakan harga, terutama yang terkait dengan pengiriman barang dan logistik.
Dia menekankan pentingnya diversifikasi rantai pasokan ke sumber-sumber alternatif, dan pembangunan kapasitas kolektif untuk negara-negara yang terkena dampak.
"Negara-negara yang bergantung pada bahan bakar fosil, berjuang untuk menemukan sumber energi karena adanya sanksi ekonomi. Krisis mendorong kebutuhan yang mendesak, untuk penyediaan pasokan yang berkelanjutan dan percepatan transisi energi," katanya melalui siaran pers yang dikutip Bisnis, Minggu (15/5/2022).
Terhadap isu keuangan global, Indonesia menyatakan kesiapannya untuk mendiskusikan cara mengurangi risiko tinggi dari debt distress, terutama yang dihadapi oleh negara-negara berkembang dan negara berkembang berpenghasilan rendah, termasuk yang terkait dengan Inisiatif Penangguhan Layanan Utang (Debt Service Suspension Initiative).
Sebagai informasi, GCRG merupakan grup yang dibentuk oleh Sekretaris Jenderal PBB yang terdiri dari enam Kepala Negara/Kepala Pemerintahan sebagai Champions Group of the GCRG.
GCRG bertujuan mengkoordinasikan kebijakan dan implementasi dalam menangani krisis yang timbul dari dampak konflik Rusia - Ukraina dan pandemi Covid-19.
Rangkaian pertemuan GCRG Champions selanjutnya akan dilaksanakan pada minggu ketiga atau keempat Mei 2022, yang akan dihadiri oleh Kepala Negara/Kepala Pemerintahan yang menjadi Champions Group of the GCRG.
Salah satu yang diharapkan dari hasil pertemuan Champions Group antara lain agar para Kepala Negara/Kepala Pemerintahan memberikan dukungan terhadap rekomendasi yang dihasilkan oleh GCRG, yang diterbitkan dalam bentuk Brief Notes untuk mengatasi krisis pangan, energi, dan keuangan.