Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan kinerja penjualan eceran pada Maret 2022 melambat secara tahunan, namun masih mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan periode Februari 2022.
Indeks Penjualan Riil (IPR) Maret 2022 tercatat sebesar 205,3, tumbuh 2,6 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), lebih tinggi dari pertumbuhan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar -4,5 persen mtm.
“Penjualan eceran pada hampir seluruh kelompok tercatat meningkat, terutama kelompok suku cadang dan aksesori, perlengkapan rumah tangga lainnya serta subkelompok sandang,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI dalam keterangan resmi, Kamis (12/5/2022).
Erwin menjelaskan, peningkatan tersebut didorong oleh meningkatnya permintaan masyarakat sejalan dengan pelonggaran mobilitas, kasus Covid-19 yang melandai, serta dimulainya persiapan bulan Ramadan.
Adapun secara tahunan, kinerja penjualan eceran tercatat tetap tumbuh tinggi sebesar 9,3 persen (year-on-year/yoy), meskipun tidak setinggi pertumbuhan bulan sebelumnya yang mencapai 12,9 persen yoy.
Penjualan eceran tercatat melambat pada kelompok bahan bakar kendaraan bermotor, makanan, minuman dan tembakau, serta subkelompok sandang.
Baca Juga
Dia sisi lain penjualan kelompok peralatan informasi dan komunikasi tercatat mengalami penurunan.
Secara spasial, penjualan eceran secara bulanan tercatat tumbuh tinggi di Kota Semarang (termasuk Purwokerto, diikuti Manado dan Makassar.
Sementara itu, penjualan eceran tercatat melambat di Kota Surabaya dan Denpasar secara tahunan, penjualan pun tercatat menurun di Kota Banjarmasin.