Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wabah Penyakit Kuku dan Mulut, YLKI: Pemerintah Harus Jamin Pangan Masyarakat Aman

YLKI turut merespons penyakit kuku dan mulut (PMK) pada hewan sapi yang kian membuat gusar pelaku usaha.
Tulus Abadi/Facebook
Tulus Abadi/Facebook

Bisnis.com, JAKARTA - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) turut merespons penyakit kuku dan mulut (PMK) pada hewan sapi yang kian membuat gusar pelaku usaha.

Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan, selain memastikan khususnya kementerian dan lembaga terkait memastikan bahwa PMK tak menulari manusia, pemerintah harus menjamin pangan masyarakat aman dari PMK.

“Pemerintah harus menjamin bahwa daging uang dikonsumsi masyarakat adalah bebas dari PMK, sehingga ada rasa aman bagi konsumen. Penyebabnya, konsumen punya hak atas keamanan dan keselamatan dalam mengonsumsi produk barang, dalam hal ini daging,” ujarnya saat dihubungi, Rabu (11/5/2022).

Tidak hanya itu, Tulus meminta agar ke depan pemerintah harus mampu untuk melokarisir peredaran dan penjualan daging ke daerah yang tidak terdampak oleh PMK.

“Bahkan, pemerintah harus mampu untuk melakukan karantina peredaran dan penjualan daging, apabila diperlukan,” katanya.

Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito meminta penguatan kerja sama semua pihak untuk mencegah penularan penyakit menular lainnya setelah Covid-19.

Wiku mengatakan demikian setelah adanya lonjakan kasus penyakit hepatitis akut serta penyakit mulut dan kuku pada hewan.

"Kerja sama yang kita kuatkan ini juga perlu diterapkan dalam mencegah potensi penularan penyakit menular lainnya yang akhir-akhir ini mulai tercatat mengalami kenaikan angka seperti hepatitis akut dan kemunculan penyakit mulut dan kuku pada hewan," ujar Wiku dalam keterangannya dikutip dari Youtube BNPB, Rabu (11/5/2022).

Wiku mengingatkan, belajar dari pengalaman pandemi Covid-19, dibutuhkan kerja sama pentahelik yang bersifat multinasional.

Hal ini untuk mencegah pandemi yang berpotensi terjadi pada masa depan karena berbagai penyakit menular lainnya.

"Dibutuhkan pendekatan aspek yang komprehensif yaitu kesehatan manusia dan aspek lain yang bersinggungan seperti kesehatan hewan dan lingkungan," kata Wiku.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper