Bisnis.com, JAKARTA - Kemenangan Emmanuel Macron dalam pemilihan Presiden Prancis menjadi angin segar bagi investor yang sempat khawatir kemenangan Marine Le Pen dapat mengguncang pasar Eropa.
Euro, surat utang Prancis, dan saham dari perbankan dalam negeri akan menjadi aset yang bakal meraih keuntungan dari berita kemenangan Macron.
Euro naik 0,6 persen melawan dolar AS di perdagangan Asia, sebelum melandai menjadi 0,2 persen pada pagi hari di Hong Kong.
"Investor Eropa sedang berpesta setelah hasil poling Prancis yang tadinya [diperkirakan] menjadi Senin yang gelap telah dapat dihindari," kata rekan Olympia Wealth Management Fabio Caldato, seperti dikutip Bloomberg pada Senin (25/4/2022).
Seperti diberitakan sebelumnya, hasil perolehan suara pemilihan presiden Prancis tahun ini menunjukkan Macron unggul atas Marine Le Pen dengan jumlah yang tidak terpaut jauh, yakni 58,5 persen dengan 41,5 persen.
Obligasi Prancis hampir tidak bergerak pada Senin sebagai tanggapan terhadap hasil pilpres dengan selisih antara utang 10-tahun Prancis dan pengetatan setara Jerman dengan setengah basis poin menjadi 44,5 basis poin.
Saham dari bank-bank di Prancis seperti BNP Paribas SA dan Societe Generale SA diperkirakan akan bereaksi positif seiring dengan janji Macron untuk melanjutkan upaya menjadikan Prancis sebagai landasan Uni Eropa yang lebih kuat dan lebih terintegrasi.
Hal ini menjadi kabar baik bagi kawasan Uni Eropa di tengah berbagai tantangan lain yang dihadapi pasar saat ini, termasuk lockdown Covid-19 di China, peperangan, dan inflasi yang lebih tinggi,
"Kemenangan Macron menghilangkan satu risiko besar di kawasan Uni Eropa,” kata Kepala Analis Pasar IG France Alexandre Baradez.
Dia mengatakan Index CAC 40, benchmark pasar modal Prancis, bakal naik sekitar 1 persen pada Senin, kecuali ada susulan sentimen negatif selama jam perdagangan Asia.
Namun, investor sudah mulai mengalihkan perhatian mereka kepada pemilihan legislatif pada Juni. Selisih kemenangan Macron yang jauh lebih sempit daripada terakhir kali mencerminkan negara yang terpecah belah.
"[Kendati] risiko politik Prancis tidak akan hilang sepenuhnya, rintangan ini setidaknya telah berlalu. Kini saatnya membuat pasar untuk fokus pada ECB dan implikasi dari konflik yang sedang berlangsung di Ukraina," ujar Kepala Strategi Makro Global State Street Global Markets Michael Metcalfe.
