Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi April 2022 Diproyeksi Melonjak, Dipicu Minyak Goreng dan Bensin

Dengan perkembangan tersebut inflasi tahunan pada April 2022 diperkirakan mencapai 3,26 persen (year-on-year/yoy) atau mencapai 1,95 persen sepanjang tahun berjalan (year-to-date/ytd).
Konsumen melihat stok minyak goreng aneka merek tersedia di etalase pasar swalayan Karanganyar pada Kamis (17/3/2022)/ Solopos.com-Indah Septiyaning Wardani.
Konsumen melihat stok minyak goreng aneka merek tersedia di etalase pasar swalayan Karanganyar pada Kamis (17/3/2022)/ Solopos.com-Indah Septiyaning Wardani.

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) berdasarkan survei pemantauan harga memperkirakan perkembangan harga pada minggu ketiga April 2022 akan mengalami inflasi sebesar 0,74 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).

Dengan perkembangan tersebut inflasi tahunan pada April 2022 diperkirakan mencapai 3,26 persen (year-on-year/yoy) atau mencapai 1,95 persen sepanjang tahun berjalan (year-to-date/ytd).

Kepala Grup Departemen Komunikasi BI Junanto Herdiawan menjelaskan, penyumbang utama inflasi April 2022 hingga minggu ketiga yaitu komoditas minyak goreng sebesar 0,26 persen mtm, bensin 0,18 persen mtm, daging ayam ras 0,08 persen mtm, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,04 persen mtm.

Di samping itu, penyumbang inflasi lainnya yaitu komoditas telur ayam ras, sabun detergen bubuk/cair dan jeruk masing-masing sebesar 0,02 persen mtm, serta daging sapi, bawang putih, tempe, bayam, kangkung, nasi dengan lauk, ayam goreng, rokok kretek dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 persen mtm.

“Sementara itu, komoditas yang mengalami deflasi pada periode minggu ini yaitu tomat dan cabai rawit masing-masing sebesar -0,02 persen mtm dan -0,01 persen mtm.

Junanto menyampaikan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan eksternal yang meningkat.

BI pun akan terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper